Pertemuan Kelompok Seroja 1 KPM PKH Dsn Sukorejo Ds Kepung, tentang Mengolah Sampah Menjadi Pupuk

Kediri-Menaramadinah.com Kamis Wage, 9 November 2023, Rutinitas Pertemuan Kelompok KPM(Keluarga Penerima Manfaat) PKH (Program Keluarga Harapan) tiap satu bulan sekali, disebut P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga) atau FDS (Famly Development Season) adalah merupakan upaya untuk merubah cara pandang masyarakat agar mempunyai kepedulian terhadap pentingnya Pendidikan dan Kesehatan, dan juga menumbuhkan semangat berusaha berbekal pendidikan dan keterampilan yang dimiliki oleh keluarga tersebut, sehingga bisa tumbuh jiwa wirausaha.

 

Sebab, oleh itu maka dalam pertemuan kelompok itu ada modul Pengasuhan dan Pendidikan Anak, Modul Kesehatan, Modul Ekonomi, namun juga ada modal Kesejahteraan dan Perlindungan Anak. Sehingga bisa menumbuhkan rasa simpati dan empati kepada para lansia dan penyandang disabelitas.

Selain hal-hal diatas masalah kesehatan yang saat ini harus ditangani secara bersama-sama adalah Stunting, yaitu anak yang mengalami tumbuh-kembang tidak sesuai dengan usianya. Dalam istilah masyarakat desa adalah ‘Kecentet’ atau kerdil.

Salah satu cara untuk untuk mengatasi nya adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.

Kegiatan FDS/P2K2, di Kelompok Cempaka 1 Dsn Sukorejo Ds Kepung Kecamatan Kepung Kab Kediri, kali ini memberikan contoh dan sekaligus teladan untuk mengolah sampah organik dapur menjadi pupuk organik cair, dengan memanfaatkan Teknologi Pedesaan, yang mudah, murah dan terjangkau.

Ketua Kelompok Seroja 1 Wirayati mengungkapkan bahwa kegiatan FDS tersebut menambah pengalaman baru. “Saya ingin mempraktekan nya” kata nya dengan senyuman lebar.

Peralatan yang digunakan cukup sederhana antara lain; bekas galon plastik air mineral, botol plastik bekas yang kecik, selang plastik sebesar jari kelingking 1 cm, sandal jepit yang sudah tidak digunakan, pisau pemotong sayur, telenan(kalau ada). Bahan-bahan nya; tetes tebu, atau gula, gula pasir. Cara membuat;
1. Sandal jepit dibersihkan, potong melikar sebesar lubang galon, lubagi tengahnya, demikian juga tutup kemasan plastik kecil tadi.
2. Selang dimasukkan pada tutup galon dari sandal cepi dan botol plastik kecil.
3. Sisa sampah organik dapur dipotong-potong kecil-kecil, agar mudah memasukkan nya.
4. Isi galon plastik air mineral setelah nya, masuk kan tetes setengah liter, terakhir masuk kan semua potongan sisa sayuran tadi, goyang-goyang kan galon agar tercampur, botol kecil yang sudah dihubungkan dengan selang pada galon juga diisi dengan air, selang cukup dipermukaan nya.

Gula merah dan gula pasir hanya digunakan kalau tidak ada tetes. Ukuran nya setelah kg.
Setiap kali mengisi sampah jangan lupa goyang-goyang kan galon nya.

Karti, anggota kelompok yang antusias mengikuti dan turut mempraktekkan memotong dan memasukkan sayur, menyampaikan nya sebagai berikut; “Setelah fds ya bertambah ilmu, dan harapan saya semoga ibu-ibu PKH lebih pandai dan berwawasan luas”.

Kegiatan pertemuan kelompok seperti ini sederhana dan menarik semoga bisa dipraktekkan di rumah dan menginspirasi orang lain.
Nur Habib, mengabarkan dengan penuh semangat dan suka cita.