Syukuran Hari Jadi NKRI Undang Staf Khusus Presiden Jokowi

Kediri-menaramadinah.com-Beberapa komumitas dan lembaga di Kediri bakal menggelar tasyakkuran Hari Jadi NKRI di rumah masa kecil Sang Proklamator Situs Persada Sukarno Ndalem Pojok Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri 18 Agustus mendatang.

 

Selain memohon dukungan Presiden Republik Indonesia panitia juga mengundang Staf Khusus Presiden untuk hadir.

Acara akan digelar selama tiga hari tiga malam. Mulai dari Upacara Pengibaran Bendera Sang Merah Putih, Selamatan, Doa Lintas Agama, Sujud Syukur, Santunan Veteran dan anak yatim/fakir miskin, Pemutaran Film, Pagelaran Musik, Tari Kolosal, Teater, Diskusi Kebangsaan hingga pengobatan gratis.

“Demi cinta kepada NKRI kawan semua semangat. Untuk acara ini kami telah mengirim surat permohonan bimbingan dan dukungan kepada Bapak Presiden. Selain itu kami juga melayangkan surat undangan kepada Bapak Sukardi Rinakit Staf Khusud Presiden untuk bisa hadir ditengah-tengah acara ini,” aku Lukito Sudiarto Sekretaris Panitia. Minggu,14 Agustus 2022.

Menurut budayawan Ki Aji sesepuh Jawadipa kehadiran Staf Khusus Presiden ini sangat penting mengingat acara tasyakuran Hari Jadi NKRI ini adalah baru pertama kalinya ada di Indonesia.

“Kami berharap semoga beliau bisa hadir, sebab saya kira ini pertama kalinya di Indonesia ada tasyakkuran Hari Jadi NKRI tanggal 18 Agutus. Bisanya kan orang menyebut 17 Agutus 1945 Hari Kemerdekaan Republik dengan frasa ini orang mengira pada tanggal 17 itu Republik Indonesia merdeka sekaligus pada saat itu juga NKRI berdiri. Ini kurang tepat. Karena yang dijajah 350 tahun adalah bangsa Indonesia, Republik Indonesia tidak pernah dijajah, Republik berdiri selang sehari setelah bangsa ini merdeka,” jelas Ki Aji.

Sementara Ketua Harian Persada Sukarno mengatakan pelurusan frasa ini sangatlah penting sebab semua ini menyangkut masalah besar marwah bangsa dan negara.
Mereka mengusulkan 17 Agustus 1945 adalah hari Kemerdekaan Bangsa, bukan Kemerdekaan Republik dan 18 Agustus 1945 adalah Hari Jadi NKRI.

“Sekilas memang hal ini terlihat sepele, tapi jika dicermati menggunakan rasa, periksa dan karsa hal ini sangatlah prinsip karena menyangkut soal Ketuhanan dan Kemanusiaan. Yakni rasa syukur kepada Allah atas dua nikmat anugerah luar biasa berupa kemerdekaan bangsa Indoensia dan berdirinya NKRI, juga penghormatan kepada para pahlawan terutama pendiri bangsa dan negara,” papar Kushartono.

Sejalan dengan hal itu dia meyakini jika dua nikmat itu kita syukuri maka ada hikmah besar terhadap bangsa dan negara. Bangsa Indonesia akan bangkit cepat menjadi bangsa besar yang hebat dan NKRI akan terus berkembang menjadi NKRI kuat, jaya dan lestari.

“Namun jika dua nikmat itu terus dikufuri kami takut, kita terpuruk. Jangan sampai ada azab dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa dan negara ini. Dan apa yang kami sampaikan ini juga berdasarkan petunjuk-petunjuk para sesepuh lintas agama,” tegasnya.

Dikatakan juga dari sisi kajian ilmiyyah mereka juga punya data-data dan bukti-bukti yang cukup kuat. Dasar-dasar yang kua t itu dikatakan mulai dari Teks Prokalmasi, Pembukaan UUD 1945, UU No 24 tahun 2009 maupun Permendidkbud No 22 tahun 2018. Fakta sejarah, nilai filosifis, tinjuan bahasa dan lain-lain. Terkait hal ini pihak panitia bersama lintas komunitas juga membuka forum diskusi mereka mengaku terbuka untuk menerima saran masukan dan koreksi.

Beragam lembaga dan komunitas yang menjadi penyelenggara dan pendukung agenda tasyakuran Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan Hari Jadi NKRI 17 dan 18 Agutus 2022 ini diantaranya adalah Persada Sukarno Situs Ndalem Pojok Kediri, Persausaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan Kediri, Organisasi Shiddiqiyyah Kab/Kota Kediri, Lesbumi PCNU Kediri, Ahmadiyyah Kediri, Ahlulbait Kediri, Ajabi Kediri, JKPHS Kediri, DPD Opshid Kediri, Hakim LC Kampung Inggris, TPA NU Cinta Tanah Air Ngancar, Jampi Sae Jawadipa, BTQ 88, Rapi Lokal 6, PDKK Kab Kediri, Cankir Kediri, Viper Kediri, Lintas Waktu juga forum anak muda Tindak Kreatif.

“Kami mengamati dan merasakan ini sudah saatnya, semua elemen di Kediri bergerak dengan cara dan gaya serta corak masing-masing termasuk di Situs Ndalem Pojok ini. Mari bersama-sama bergotong royong Bhinneka Tungal Ika untuk Indonesia Raya,” terang Miftakhul Asrori Ketua Hakim LC Kampung Inggris.* Surya