Kisah Amirudin Jalan Kaki dari Sumatra Menemui Ibunya ke Banyuwangi

Kisah Pak Amirudin Yang Menunaikan Nadzar Berjalan Kaki Dari Medan Ke Banyuwangi

Pak Amirudin (44), melakukan perjalanan jauh dari Medan menuju Banyuwangi hanya dengan berjalan kaki. Hal ini dilakukan untuk memenuhi nadzar, setelah Pak Amirudin sembuh dari sakit lumpuh yang ia derita selama 7 bulan.

Di Banyuwangi, Pak Amirudin akan mengunjungi sang ibunda yang sudah 13 tahun tidak pernah ditemui. Menurut penuturan Pak Amirudin, ibunya tinggal di sekitar Pelabuhan Ketapang dan terakhir bertemu adalah tahun 2005.

Setelahnya tidak berjumpa lagi karena Pak Amirudin tinggal di kampung ayahnya di salah satu daerah di Sumatera Utara. Sebenarnya selama 13 tahun tersebut, Pak Amirudin ingin sekali bertemu sang ibu. Karena alasan ekonomilah, sehingga Pak Amirudin tidak punya ongkos untuk berkunjung ke Banyuwangi.

Hingga suatu ketika Pak Amirudin mengalami sakit lumpuh yang membuatnya harus mengubur mimpi untuk bertemu sang ibu. Dalam hati yang pasrah, Pak Amirudin memohon keajaiban pada Sang Pencipta agar disembuhkan sakit lumpuhnya.

Dalam setiap doa yang dipanjatkan, hanya memohon diberi kesempatan untuk bertemu sang ibu hingga bernadzar bila disembuhkan sakit lumpuhnya ia akan berjalan kaki untuk memeluk dan mencium sang ibu. Hingga akhirnya doa dikabulkan dan keajaiban itupun datang, Pak Amirudin sembuh dari lumpuh dan bisa berjalan seperti semula.

Nadzar itupun ditunaikannya, Pak Amirudin berangkat meninggalkan kampung halaman pada tanggal 20 Nopember 2018 untuk menuju Banyuwangi.

Selama perjalanan yang telah ditempuhnya, tak sedikit cobaan dan ujian dihadapi. Mulai diusir dari warung ketika hendak beli makan, dianggap pengemis, dipalak dan dipukuli preman, hingga dituduh sebagai pencuri atau penculik yang meresakan.

Namun, niat bulat menunaikan nadzar dan bertemu sang ibu membuatnya kuat menghadapi segala ujian tersebut.

Yanto

Koresponden MM.com