Evolusi dan Ilmu Pengetahuan

By : Dr.Ir. HADI PRAJOKO SH, MH Ketua PP HPK.

Kontradiksi utama antara sains (khususnya teori evolusi) dan narasi penciptaan manusia pertama (seperti kisah Adam dan Hawa dalam agama Abrahamik) terletak pada proses, skala waktu, dan konsep “manusia pertama” yang tunggal.
Sudut Pandang Narasi Agama (Penciptaan Langsung)

Dalam banyak tradisi keagamaan, termasuk Islam, manusia pertama (Nabi Adam) diciptakan secara instan dan langsung oleh Tuhan dari bahan dasar (tanah atau debu), sebagai individu yang sudah lengkap, berakal, dan bermoral. Nabi Adam dan istrinya Hawa adalah satu-satunya leluhur seluruh umat manusia. Proses ini adalah peristiwa unik yang terpisah dari penciptaan hewan lain.
Sudut Pandang Sains (Teori Evolusi)
Sains, berdasarkan bukti fosil, genetika, dan arkeologi, menyajikan pandangan yang sangat berbeda:

1. Proses Bertahap, Bukan Instan
Evolusi menyatakan bahwa manusia modern (Homo sapiens) tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui proses bertahap selama jutaan tahun.
Gen gen dari peradaban tanaman, hewan dan manusia semuanya sama tetapi dunia ilmu pengetahuan yg dipengaruhi agama hanya konsentrasi pada kehidupan manusia.
Selanjutnya Manusia primitif dan kera modern memiliki nenek moyang bersama yang hidup di masa lalu, walaupun gen mereka sama serta identik dan melalui proses seleksi alam dan perubahan genetik, garis keturunan bercabang, mengarah pada berbagai spesies hominin, yang akhirnya menyisakan Homo sapiens sebagai satu-satunya yang bertahan.

2. Tidak Ada “Manusia Pertama” Tunggal
Ini adalah kontradiksi paling signifikan. Dalam sains, tidak ada satu pasangan “manusia pertama” tunggal yang menjadi nenek moyang tunggal bagi semua manusia saat ini. Manusia modern berevolusi sebagai populasi besar di Afrika. Transisi dari spesies nenek moyang ke spesies baru (Homo sapiens) terjadi melalui ribuan generasi dan melibatkan banyak individu, di mana perubahan genetik terakumulasi secara perlahan di seluruh populasi. Sulit untuk menunjuk satu individu spesifik dan menyebutnya “manusia pertama” karena perubahan sifat terjadi secara kontinu.

3. Hubungan Biologis dengan Hewan Lain
Sains mengklasifikasikan manusia dalam Kingdom Animalia, Ordo Primata (kera besar), berdasarkan kesamaan biologis dan genetik (manusia berbagi lebih dari 95% DNA dengan simpanse). Hal ini bertentangan dengan pandangan agama yang menekankan pemisahan fundamental antara penciptaan manusia yang berakal dengan hewan.

Terus berfikir kritis dan waras

Rahayu Bawana
Hadi Prajoko