Makna Naga Giri di Makam Sunan Giri

*Naga Giri.*
Ikon yg mulai Rapuh & Memudar dikota Gresik
Naga sebagai lambang kekuatan dan martabat; sementara masyarakat biasa menganggapnya sebagai lambang moral yang baik dan kekuatan.
Sekaligus simbol budaya Adi luhung melawan Egoisme dan keserakahan Duniawi untuk mencapai kemuliaan dihadapan TuhanNya.

Budaya adiluhung bangsa yang mengedepankan gotong royong, diskusi dan musyawarah, serta rela hati membantu itu telah hilang.
Kepentingan diri dan kelompok yang mengatas namakan sebuah kepentingan yg justru sejatinya hanya untuk menumpang hidup dgn menghalalkan segala cara dan mengindahkan sebuah aturan yg mengatas namakan penyelengara pengelolaan yg sampai sa’at ini tidak Ada laporan keuangannya untuk disampaikkan kepublik dan dan justru menutupi kebohongan dgn kebohongan kepada publik bahwa pengurusnya tidak dibayar/Digaji .

Berhati hati lah bilamana berurusan dgn orang orang yayasan tersebut apalagi yg mengatas namakan juru kunci karena juru kunci makam sunan Giri mempunyai perkumpulan KAUM Giri yg mempunyai legalitas Hukum.

Bahkan Acara Haul kemarin saja Tidak ada laporan keuangan khusus untuk publik, laporan selembar kertas saja tidak ada didinding pengumumuman pengelola ,yg Nota bene kemarin justru membuat kantor kesekretariatan dgn tulisan besar.Hal itu yang justru menjadikan pertanyaan masyarakat kepada kami yg setiap hari kaum giri bertugas dalam 1×24 jam.sbagai juru kuncinya yg telah diindahkan oleh kepentingan mereka saat ini.

Sehingga rasa Kemanusiaan itu musnah karena orang orang yg mengatas namakan pengelola tsb justru tertutup hatinya oleh keinginan diri yang berlebihan yg justru akan melemahkan bobot Cipta ,Karsa & Rasa.kepada Juru kunci yg telah merawat turun temurun sampai tempat Makam Kanjeng Sunan Giri tsb ditunjuk dan ditetapkan sebagai cagar budaya Nasional.

Di sisi lain Naga Giri sebagai Ikon gerbang masuk kota Gresik Jawa Timur.

Keberadaan Naga Giri juga Dibuktikan Dengan adanya Karomah Kanjeng Sunan Giri ketika menghadapi tantangan pertapa sakti Begawan minto dari Gunung semeru yg kejadiannya di Gunung pertukangan daerah makam putri Cempa sidomoro,Kebomas Gresik
Berikut kejadian singkatnya;

Dengan Gerakan cepat, Begawan Minto Semeru melesat menuju Gunung Pertukangan.
Di sana dia menciptakan dua ekor angsa, jantan dan betina, lalu kedua angsa itu dikubur hidup-hidup. Setelah selesai dia kembali ke tempat semula Kanjeng Sunan berada.

“Nah, binatang apa yang saya kubur di gunung itu tuan guru?” Tanya sang Begawan serasa mengejek.
“Yang tuan kubur itu adalah sepasang ular naga” jawab Kanjeng Sunan kalem.

Serentak Begawan Minto tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban sunan seraya berkata “tebakan tuan salah, salah besar”. Selanjutnya sang Begawan berkata ”yang saya kubur adalah sepasang angsa”.
“Apa tuan tidak salah lihat, sebaiknya tuan kembali dan bongkarlah apa yang tuan kubur itu”. Kata Kanjeng Sunan meyakinkan.
“Justru tuanlah yang harus melihatnya, agar tuan menerima kekalahan tuan, sahut sang Begawan.
“Kalau begitu marilah kita lihat bersama-sama” kata Kanjeng Sunan.
Hanya beberapa kejap mata, kedua orang itu tiba di Gunung Pertukangan. Begawan Minto Semeru membongkar binatang ciptaannya yang dikubur itu. Tiba-tiba keluarlah sepasang ular naga dgn berbentuk mulutnya persis Angsa Yang membuat Sang Begawan terkejut

Pada Akhirnya sang Begawan mengaku kalah dan berlutut dihadapan Kanjeng Sunan Giri seraya meminta maaf atas kesombongannya.
“Kali ini kuserahkan jiwa ragaku kepada Kanjeng Sunan, aku bersedia menjadi murid Kanjeng Sunan” kata Begawan Minto Semeru.
“Soal itu mudah, yang penting tuan kenali dulu ajaran agama islam” kata Kanjeng Sunan Giri.

Dan sampai Saat ini masih dipercaya oleh masyarakat setempat barang siapa yg memelihara Hewan Angsa Maka akan didatangi Ular dikandangnya.

#Save Naga Giri.

Umar Efendi

Koresponden MM.com