Kalimantan-menaramadinah.com- Nasib memilukan Sultan Kutai yang dak diundang diacara Upacara Hari Kemerdekaan RI ke 79 di IKN pada 17 Agustus 2034. Mengingat penduduk asli Pulau Kalimantan.
Tapi dibantah oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Kartanegara (Kukar) terkait undangan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Sekretaris Kesbangpol Kukar, Sutrisno menuturkan, sebelumnya Kesbangpol Kukar menerima arahan dari Kesbangpol Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mendata tokoh-tokoh yang akan diundang untuk mengikuti upacara di IKN.
Saat itu, Kesbangpol Kukar telah mengirimkan surat pemberitahuan tersebut kepada tokoh-tokoh di Kukar, termasuk juga ke Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Adji Muhammad Arifin.
Sutrisno menjelaskan, bahwa surat pemberitahuan tersebut telah disampaikan pada pihak Kesultanan tertanggal 26 Juli 2024.
Dalam surat pemberitahuan yang dikirimkan oleh pihaknya, Sutrisno mengungkapkan, Kesbangpol Kaltim memberikan arahan agar tokoh-tokoh yang direkomendasikan untuk mengisi data diri dan melampirkan KTP dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Hanya saja, sampai batas waktu yang telah ditentukan, Kesbangpol Kukar tidak kunjung menerima data perwakilan Kesultanan yang akan berangkat menuju IKN untuk mengikuti upacara.
Berkenaan dengan undangan resmi dari istana, Sutrisno menyebut, Kesbangpol Kukar hanya memiliki kewenangan untuk meneruskan undangan resmi yang diterima dari Kesbangpol Kaltim.
“Memang kemarin ketika undangan diambil ke Provinsi, ada teman saya ambil, dia bilang memang tidak ada undangan untuk Sultan,” tandasnya.
Sementara Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Adji Muhammad Arifin mengaku tak mendapat undangan untuk menghadiri upacara peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia di IKN.
Secara terbuka, Sultan Kukar tak mempersoalkan perihal tidak diundangnya ia oleh panitia penyelenggara upacara kemerdekaan
Sultan Adji Muhammad Arifin memilih untuk memperingati HUT ke-79 RI bersama Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah di halaman Kantor Bupati Kukar.
Sultan Adji Muhammad Arifin mengaku tidak kecewa apabila tidak diundang untuk mengikuti peringatan kemerdekaan di IKN.
“Saya biasa saja, masing-masing daerah, sama saja. Kita sama-sama merayakan kemerdekaan Indonesia,” tegas Sultan Adji Muhammad Arifin.
(MM)