Menyambut Datangnya Ramadan dengan Gembira

Catatan Drs. Husnu Mufid, M PdI Ketua Takmir Mushollah Al Ikhlas Jemurwonosari Wonocolo Surabaya.
 Tidak lama lagi kita memasuki bulan Ramada. Boleh dibilang tinggal beberapa hari lagi. Umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan suci Ramadan.
Di bulan tersebut, umat Islam seluruh dunia  akan melakukan ibadah puasa wajib selama satu bulan penuh. Juga melakukan ibadah sholat tarawih. Maka dari itu, umat muslim harus mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya bulan ramadhan.Adapun dalam menyambut Ramadan   ada beberapa anjuran yang dapat dilakukan  menurut hadits.

Pertama, menyambut bulan Ramadan dengan gembira.
Sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah RA., suatu saat Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada sahabatnya, beliau bersabda:

قَدْ أَتَاكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صَيَامَهُ فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَانِ وَتُغْلَقُ أَبْوَابُ الجحيم, وَ تُغَلَّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ, فَيْهِ لَيْلَةٌ أَبْوَابُ خَيْرٌ من ألف شهرد مَنْ حَرَّمَ خَيْرَهَا فَقَدْ

Artinya: “Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kepada kamu sekalian untuk berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka Jahanam dikunci, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka siapa yang tidak berusaha untuk mendapatkan kebaikannya, maka luputlah semua kebaikannya.” (Muttafaq ‘Alaih).

Di bulan ini pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu. Kemudian, Rasulullah SAW juga memberi tahu bahwa di bulan Ramadhan akan ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Kedua, banyak puasa di bulan Sya’ban.

Sebagaimana dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Aisyah RA berkata:

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shaum (berpuasa) satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak shaum kecuali pada bulan Syaban.”

Dalam hadits lain, Imam Ahmad dan an-Nasa’i meriwayatkan dari Usamah bin Zaid RA:

مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرِقَطٌ إِلأَرَمَضَانَ, وَمَارَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ لَمْ أَرَكَ تَصُوْمُ مِنْ شَهْرٍ مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ؟ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفِلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ, وَهُوَشَهْرٌ تَرْفَعُ فِيْهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ العالمين فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: “Aku berkata, ‘Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau memperbanyak shaum (puasa) seperti yang engkau lakukan di bulan Syaban.’ Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Karena sering kali pada saat itu, pada bulan antara Rajab dan Ramadhan, orang-orang lalai, padahal saat itulah, di bulan itu, seluruh amalan manusia disampaikan kepada Rabbul ‘Alamin. Maka aku sangat senang bila ketika amalanku disampaikan kepada Allah SWT., aku sedang dalam keadaan shaum.'”

Ketiga, dengan banyak

Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ mencantumkan sebuah hadist yang berisi doa Nabi Muhammad SAW saat menyambut bulan Ramadhan. Hadits tersebut diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Thalhah bin Ubaidillah, ia berkata:

انَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلالَ قَالَ : ” اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

“Sesungguhnya Nabi SAW ketika telah melihat hilal (Ramadhan), beliau berdoa: Ya Allah jadikanlah hilal (bulan ini) bagi kami dengan membawa keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR At-Tirmidzi).

Itulah hadits tentang menyambut bulan Ramadan  yang berisi anjuran kepada umat muslim untuk bersuka cita, memperbanyak puasa, dan berdoa.