Efek Dahsyat Kopi dan Gandrung

 

Banyuwangi-menaramadinah.com'”The Osing are a sub ethnic of the Javanese who differ from the Central Javanese immigrants in East Java (Mataraman) in both language and custom. They believe that they live on a land owned by threir ancestors”, ini penjelasan singkat saya kepada Mr Stefan dan Mr Felix(Corporate Development Stadler Rail).

Mereka berdua adalah warga Swiss dari perusahaan Stadler Rail Group sebagai mitra PT.INKA yang baru saja berdialog dan makan malam bersama dengan Bupati Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan didampingi oleh bapak Agung Sedaju Direktur Tehnologi dan Komersial PT.INKA.

PT.INKA akan membuka pabrik industri pabrik perakitan Kereta Api terbesar di Indonesia berlokasi di Secang Kalipuro Banyuwangi yang letaknya strategis berdekatan dengan dermaga pelabuhan PT.Pelindo III di Tanjungwangi.

Usai dari Pendopo Bupati,malam itu tamu rombongan langsung menuju Sanggar Genjah Arum di desa Kemiren.
Begitu tiba,rombongan disambut dengan alunan musik gedhogan lesung yang dimainkan oleh nenek-nenek tua tapi masih enerjik. Keunikan ini membuat para tamu Eropa ini terperangah dan langsung terlibat untuk memukulkan antan ke lesung dengan ritme dan melodi mengikuti angklung paglak.

“I like it so much,this is very unique ant natural”, ucap Stefan dan Felix bangga.
Mata para expert ini jelalatan tertarik dengan tatanan arsetektur rumah Osing,aura dan atmosphere gaya petani desa.Mereka memilih duduk santai di gubuk gaya warung pedesaan sambil menikmati kopi dan kue khas Osing (kucur gula aren,ketela dan pisang goreng) sambil mendengar alunan musik tradisional.

Jarum jam sudah menunjukan pukul 21:45 menit,suasana agak dingin karena tiba-tiba hujan turun agak deras.

Suasana makin membuat para tamu ini merasa nyaman walau sebenarnya mereka sudah lelah karena acara padat seharian penuh.

“Gandrung is one the traditional dance used to be created by the farmer presented to Dewi Sri, the Goddess of rice. But at the present this dance is performed for welcoming and honour the guests”, penjelasan singkat saya kepada mereka dan didengarkan dengan serius.

Rasa lelah mereka pulih karena efek minum 3 sampai 4 cangkir “Kopai Osing” hasil tradisional roasting dari racikan tangan the best coffee taster dunia yang menghasilkan komposisi aroma dan cita rasa yang luar biasa.

Letihpun terobati saat mereka menyaksikan gemulainya para penari gandrung diiringi suara melankolis gandrung Temu dengan syair yang terkenal bernuansa magis itu.

Mr Stefan dan Mr Felix pun tak kuasa menolak ajakan dua gadis cantik untuk menari berpasangan dengan mereka.

Dari ekspresinya,mereka terhanyut menikmati menari bersama dan angan-angan merekapun melambung sesuai dengan makna gandrung adalah RASA JATUH CINTA dan rasa saling menghormati antar sesama tanpa memandang perbedaan bangsa.
(By Aekanu – Kiling Osing Banyuwangi)