Kumandang Puisi Rendra Warnai Purna dan Mutasi Tugas Tiga Guru Smankar

Menaramadinah.com-LAMONGAN. Hidup itu seperti uap, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap ! Ketika Orang memuji milikku, aku berkata bahwa ini hanya titipan saja.


Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, bahwa rumahku adalah titipan-NYA, bahwa hartaku adalah titipan-NYA, bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA.

Puisi berjudul Hidup itu UAP ini berumandang mengalun di Auditorium SMA Negeri 1 Karangbinangun bersama nuansa sendu mendayu namun penuh kekhusyukan. Puisi karya WS Rendra itu dibacakan oleh Kepala SMA Negeri 1 Karangbinangun, Drs. H. Ali Nurdin, M.Pd dan didedikasikan pada tiga guru yang telah purna dan mutasi tugas.

Seremonial pelepasan tiga guru ini digelar di Auditorium SMA Negeri 1 Karangbinangun . Rabu (29/9/2021) dengan penuh hikmad dan tetap menjalankan Prokes yang ketat.

Adapun tiga guru tersebut adalah Muhammad Miftah, S.Pd. yang Purna Tugas. Sedangkan Rini Salmiati, S.Pd, Mutasi Tugas ke SMK Negeri 2 Lamongan dan Dra. Wiwiek Waluyati, Mutasi Tugas ke SMA Negeri 2 Lamongan.

Drs. H. Ali Nurdin, M.Pd dalam sambutannya, selain mencuplik makna sosio religi puisi Si Burung Merak ini juga menyebut bahwa pengabdian seorang guru (ASN) adalah sepanjang masa.

” Hakikatnya pengabdian itu bukan hanya di Kedinasan tetapi juga di masyarakat, di saat sudah purna tugas juga tetap dibutuhkan perannya. Sedangkan bagi teman guru yang kini mutasi tugas, kami doakan makin sukses, berprestasi dan ilmunya selalu berkah di tempat yang baru,” tuturnya.

Lebih lanjut H. Ali mengingatkan di masa pensiun, memang kadang ada seseorang mengalami post power syndrom. Namun di Smankar, menurutnya semua berjalan dengan baik.

“Insya Allah pada semua guru yang ditanam bagus, hasilnya pun akan bagus dan sempurna pula,” tegasnya.

Sebelum acara berakhir dan penyerahan Cinderamata, Ketua Komite, Drs. Reto mengucapkan terima kasih atas pengabdian ketiga guru.

Sedangkan Muhammad Miftah, S.Pd dalam sambutannya mewakili kedua rekannya mengatakan terima ucapan kasihnya pada lembaga. Selama 30 tahun ia mengabdi di Smankar yang ia jalani hingga purna tugas. Bagi Pak Mif, panggilan akrabnya, menyebut Guru dalam mengajar sekaligus berdakwah.

Ia memaknai kedalaman puisi Rendra yang dibacakan oleh H. Ali bahwa semua yang ia jalani di kehidupan, termasuk profesinya sebagai guru ini semua adalan titipan dari Allah SWT.
*DANAR SP*