Bupati Jember : Ada 600 Orang Guru Dari Alimna Peserta Diklat

Jember- menaramadinah.com- Pawai Ta’aruf dan Istighotsah serta Doa Bersama digelar atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Jember dengan LP Ma’arif NU Cabang Jember, khususnya TPQ Metode Alimna.

Tidak hanya kegiatan ini, banyak kegiatan yang telah dilaksanakan dan akan dikerjakan bersama. Sebab, kerja sama telah dijalin bertahun-tahun sebelumnya.

Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR., menjelaskan beberapa kerja sama yang telah terjalin tersebut saat memberikan sambutan dalam kegiatan yang digelar di Alun-alun Jember, Minggu, 27 Oktober 2019, itu.

“Tahun ini, untuk mendukung kualitas pendidikan, Pemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan LP Ma’arif, membuat pelatihan atau diklat khusus untuk guru TPQ yang belum bersertifikat,” ungkap Bupati.

Telah tercatat sebanyak 600 orang dari guru alimna menjadi peserta diklat tersebut. Diklat ini akan diselenggarakan 1-2 November 2019.

Peserta akan mendapatkan dua sertifikat, yakni dari LP Ma’arif dari metode alimna dan dari Pemerintah Kabupaten Jember.

“Dari sini kita terus mendukung pengajaran Al-Qur’an, karena generasi terbaik adalah generasi Qurani,” tegas Bupati.

Kerja sama juga dalam pemberian beasiswa sampai perguruan tinggi bagi santri dan guru-guru TPQ berprestasi.

“Ini akan dikawal prestasinya, karena aset Jember yang paling berharga adalah sumber daya manusia,” ujar Bupati.

Tentang pembangunan sumber daya manusia ini, Bupati menjelaskan bahwa Jember membutuhkan banyak metode pengajaran Al Qur’an. Diantaranya metode Alimna.

“Kita mengakomodir seluruh metode yang ada, karena memang butuh berbagai metode untuk anak-anak mau belajar Al-Qur’an,” terang Bupati.

“Bahkan untuk anak-anak yang tuna netra, Pemkab Jember mendukung pembelajaran Al-Qur’an menggunakan huruf Braille,” imbuhnya.

Dan tahun ini akan diselenggarakan MTQ Tuna Netra se-Jawa Timur dikabupaten Jember dalam rangkaian kegiatan hari Santri,

Untuk metode Alimna, Bupati menyebutkan bekerja sama untuk penyelenggaraan wisuda santrinya. Setiap tahun jumlah santri yang diwisuda meningkat dengan signifikan.

“Kami sangat berterima kasih kepada LP Ma’arif, dengan metode Alimna telah memudahkan generasi kita untuk belajar Al-Qur’an,” tutur Bupati. Metode ini untuk usia 10 tahun ke bawah.

“Ini generasi yang masih kuncup. Masa depan kita ditentukan apa yang dilakukan hari ini untuk anak-anak usia dini,” ujarnya lagi.

“Tentu kita harus bersungguh-sungguh, karena kualitas pendidikan anak-anak pada masa dini akan menentukan kualitas mereka pada masa yang akan datang,” terang Bupati.

Ketua Mabin TPQ Ma’arif NU Cabang Jember, Muhammad Junaidi berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Jember untuk pengembangan metode alimna.

“Semoga kegiatan belajar mengajar lembaga pendidikan TPQ Ma’arif  ini bisa tetap eksis pada masa sekarang dan masa yang akan datang,” harapnya. ( Hrl/Bas)