Ketum GP Ansor Hadiri Tanam Pohon Bersama Sultan Hamengkubuwono X

 

SLEMAN- Kegiatan positif. Acara bertajuk Air untuk Masa Depan Peradaban itu diinisiasi PW Ansor dan OKP Yogjakarta.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin hadir pada acara tanam pohon bersama Hamengkubuwono X dan organisasi kepemudaan lintas agama yang dilaksanakan di objek wisata Nawang Jagad Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Addin menyambut baik acara tanam pohon di tengah kondisi perubahan iklim yang mengancam lingkungan, salah satunya krisis air. Dampak dari krisis air, mengakibatkan dunia dan aktivitas manusia terancam. “Alhamdulillah, kegiatan yang sudah kita rencanakan sejak pertengahan Desember kemarin terlaksana hari ini. Tadi bersama Sri Sultan dan teman-teman pemuda lintas agama kita tanam pohon sebagai respons terhadap perubahan iklim yang berdampak pada krisis air,” kata Addin.

Addin juga menegaskan, cita-cita bangsa tidak bisa dicapai tanpa adanya pelestarian lingkungan. Ia menggambarkan filosofi kebangsaan yang terkandung dalam sebuah pohon.

Menurutnya, akar adalah gambaran dari kearifan lokal, batang pohon adalah keindonesiaan, daun dan ranting adalah kebinekaan, sedangkan buah adalah kebermanfaatan. “Melalui kegiatan ini, diharapkan bisa berkontribusi langsung dan berdampak positif bagi kita sekalian, baik untuk menggugah kesadaran hingga bersama-sama mengajak masyarakat untuk terus melakukan aktivitas yang ramah terhadap lingkungan,” lanjutnya.

Dalam acara bertajuk Air untuk Masa Depan Peradaban itu, Addin juga menegaskan bahwa GP Ansor berkomitmen mengembangkan inovasi gerakan yang tidak abai terhadap lingkungan.

Ia menegaskan bahwa gerakan tanam pohon ini sudah dimulai di Banyuwangi melalui Ansor Go Green pada satu tahun silam. “GP Ansor juga sudah memulai Ansor Go Green yang digelar di Banyuwangi, ini merupakan inovasi kami untuk terus menjaga alam dan lingkungan untuk masa depan manusia yang lebih baik ke depannya,” ujar Addin.

Sebab menurut Addin, kehidupan masa depan tidak bisa mengabaikan terbengkalainya lingkungan yang belakangan ini sudah dirasakan masyarakat. Selamatkan Bumi dari Krisis Iklim.

“Ada temuan-temuan baru, ada inovasi terbarukan, yang bisa mengharmonisasi kemajuan dan kelestarian lingkungan. Keduanya harus seimbang. Dan tidak boleh mengabaikan salah satunya untuk mencapai yang lainnya. Ini komitmen kami,” tandasnya.

Selain Addin, hadir Ketua Umum PP Pemuda Katholik Stefanus Asat Gusma yang uga memberikan sambutan dalam kegiatan ini. Ia menekankan pada cara pemikiran merawat bumi sebagai pengejawantahan Pancasila.

“Apa yang ada di atas bumi tidak ada artinya jika alam kita rusak. Penanaman pohon ini juga sebagai pembelajaran bahwa fokus kita tidak sekedar panen tapi mulai dari menanam hingga membesarkan,” ujar Stefanus.

Sementara itu, Hamengkubuwono X mengatakan bahwa kaum muda adalah representasi untuk membangun kesadaran mencintai lingkungan. Kehadiran perwakilan pemuda lintas agama dalam penanaman pohon menunjukkan bahwa setiap agama mencinta lingkungan. “Mewakili, meregenerasi membangun kesadaran untuk cinta lingkungan. Jangan merusak tapi bagaimana menjaga ciptaan-Nya. Simbolis, bahwa semua agama memiliki kemauan yang sama. Kesadaran ini harus tumbuh di kalangan anak-anak muda,” ucap Hamengkubuwono X.

Hadir mendampingi Hamengkubuwono X dalam penanaman pohon tersebut GKR Mangkubumi, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo, dan RM Drasthya Wironegoro. Sementara dari Pimpinan Pusat OKP hadir Ketum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Ketum GAMKI Sahat MP Sinurat, Waketum Gemabudhi Wiryawan, dan Wakil Ketua Wilayah Pemuda Muhammadiyah Yogyakarta Eko Priyo Agus. Dilansir dari UNICEF, separuh populasi dunia diperkirakan akan tinggal di wilayah yang menghadapi kelangkaan air pada 2025. Sekitar 700 juta orang akan kehilangan tempat tinggal akibat kelangkaan air pada tahun 2030.*Imam Kusnin Ahmad*