
Oleh : H. Sujaya, S. Pd. Gr.
Menurut saya ada satu kebijakan di sekolah kami yang menurut saya sangat keren dan berani, walaupun ada sederet kebijakan lain yang juga positif, baru dan berani. Seperti larangan siswa membawa Handphone ke sekolah, kerja sama operasi rutin siswa bolos dan merokok dengan Satpol PP, penegakan disiplin larangan rambut gondrong, tindakan tegas guru merokok di sekolah dan lain-lain.
Semenjak kepemimpinan Kepala Sekolah baru terhitung 14 September 2024 yaitu Ibu Hj. Ani Hanifah, S. Pd. M. Pd. diantaranya telah mengambil kebijakan peraturan larangan siswa membawa Handphone ke sekolah.
Mengapa demikian karena saya sebagai guru juga sudah mengajukan dan mendukung kebijakan seperti itu, namun selama itu belum pernah berani dieksekusi oleh para Kepala Sekolah sebelumnya.
Pro dan Kontra Larangan Membawa Handphone ke Sekolah
Kebijakan larangan siswa membawa handphone ke sekolah kerap menuai pro dan kontra. Ada sekolah yang memberikan larangan keras. Namun masih ada juga sekolah yang membebaskan untuk siswa-siswi membawa handphone. Saat ini kebebasan membawa handphone ke sekolah tergantung dari kebijakan sekolah masing-masing. Namun beberapa Pemda dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di Indonesia telah menetapkan melarang siswa membawa Handphone secara tegas ke sekolah.
Sejumlah orang yang pro siswa boleh membawa HP berpendapat bahwa handphone bisa membantu para siswa dalam kegiatan belajar.
Mereka bisa dengan mudah mencari informasi melalui handphone terkait pelajaran. Selain itu dengan membawa HP, maka siswa bisa lebih mudah berkomunikasi dengan orangtua jika ada keperluan mendadak ataupun persoalan antar jemput.
Sementara itu pandangan yang kontra atau tidak setuju lebih banyak diutarakan. Membawa handphone ke sekolah dikhawatirkan bisa merusak fokus siswa-siswi dalam proses belajar.
Beberapa sekolah di Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan yang memberikan hak kepada guru untuk merampas Handphone siswa jika berada dalam lingkungan sekolah.
Mereka menilai bahwa membawa Handphone ke lingkungan sekolah bisa melanggar disiplin. Hal yang sama juga dilakukan oleh beberapa sekolah, mereka membuat aturan mengenai larangan menggunakan handphone di sekolah. Mereka menegaskan, kehadiran ponsel dan tablet bisa menimbulkan efek yang berbahaya selama proses pelajaran. Seperti murid kurang mampu berkonsentrasi dan kinerja mereka menurun.
Catatan dan Kasus Larangan Membawa Handphone di SMPN 3 Sindang Indramayu
1.Kebijakan ini masih setengah hati diberlakukan di sekolah. Sebagian besar siswa tetap membawa Handphone, walaupun beberapa siswa menitipkan Handphonenya kepada Wali Kelas sebelum pembelajaran dan diambil saat pulang sekolah. Sementara beberapa siswa lain masih kucing-kucingan melanggar larangan tersebut. Beberapa faktor karena ketidak tegaskan pihak sekolah memberlakukan kebijakan tersebut. Akibat dukungan guru dan Wali Kelas yang setengah hati mendukung kebijakan Kepala Sekolah.
2.Masih sering terjadi laporan siswa kehilangan handphone dan melaporkan ke pihak sekolah. Anehnya pihak sekolah merespon dan ikut membantu melacak kehilangan handphone tersebut padahal itu melanggar aturan sekolah dan seolah-olah pihak sekolah yang disalahkan dan justru punya kepentingan membantu dan empati atas peristiwa tersebut. Bukannya memberikan sanksi kepada siswa tersebut.
3.Kebijakan kepala Sekolah melarang siswa membawa handphone ke sekolah telah membawa dampak positif yang sangat banyak dan signifikan. Seperti :
1.Siswa lebih konsentrasi dalam belajar, karena sebelumnya walaupun sudah jam efektif belajar masih saja ada siswa yang bermain handphone. Bahkan ada siswa yang berani memotret guru yang sedang mengajar dan memotret siswa lain nya.
2.Interaksi siswa dengan siswa lainnya semakin meningkat, komunikasi siswa dengan Teman-temannya semakin intens dan positif.
3.Siswa lebih aktif berinteraksi dan bermain dengan hal-hal yang positif seperti melakukan permainan bersama, ada yang membawa ludo, puzzle, catur dan kartu permainan.
4.Olahraga dan permainan tradisional semakin banyak dilakukan oleh sekelompok siswa. Seperti main bola plastik, bon-bonan, main tali dan lain-lain.
5.Semestinya kebijakan ini butuh kerjasama dan komunikasi dengan orang tua. Orang tua diberi pemahaman yang jelas tentang efek buruk membawa handphone saat belajar di sekolah. Pihak sekolah dapat meminta dukungan orang tua saat pertemuan-pertemuan komite dan saat pembagian raport.