Haul Sunan Ampel ke 547 di Surabaya Masih Dikendalikan Habaib Trah Imigran Yaman

Haul Sunan Ampel Ke 547 di Makam  Sunan Ampel diperingati selama 3 hari. Yaitu sejak Seperti apakah  kegiatannya dan siapa yang memegang kendali pada Jumat. 1 Maret- 2024- Sabtu 2 Maret 2024. Berikut ini laporan Husnu Mufid Pemred menaramadinah.com :

Pada hari pertama Jumat, 1 Maret 2024 acara Haul Sunan Ampel biasa biasa saja. Para peziarah jumlahnya tidak banyak seperti tahun 2023.

Kondisi di lokasi makam tertutup. Sejal pagi hingga sore hari. Pintu sebelah utara untuk masuknya peziarah tidak dibuka. Otomatis diare makam Sunan Ampel tidak ada peziarah. Masyarakat hanya berada diluar pagar bersama rombongan dalam kelompok kecil bertahlil dan bertahmid.

Malamnya Muslimat NU mengadakan pengajian dan tahlil di Masjid Sunan Ampel dibawah tiang kayu yang merupakan peninggalan Sunan Ampel.

Baru pada 2 Maret 2024 para peziarah berdatangan untuk menghadiri Haul Sunan Ampel ke 547. Makin sore jumlahnya cukup banyak. Tapi tidak sebanyak tahun 2023.

Acara Haul Sunan Ampel ini masih dipegang kendali para Habaib. Karena masih dipimpin habaib. Baik dalam baca Yasin. Tali dan ceramah Sejarah Sunan Ampel. Yang hadirpun masih banyak muhibbin dan keluarga habaib.

Padahal sudah ada penolakan dari masuarakat. ulama pribumi dan Kiai kiai serta organisasi keturunan Walisongo atau lebih dikenal dengan nama PWI ,(Perjuangan Walisongo Indonesia).

Sepertinya kalangan ulama pribumi belum bisa mengambil alih acara Haul Sunan Ampel di tahun 2024 ini. Faktanya Habaib keturunan Imigran Yaman masih berkuasa dari zaman penjajah Belanda hinggamikian.  Indonesia merdeka saat ini di Haul ke 547.

Meskipun demikian, acara Haul Sunan Ampel berjalan lancar.  Kirap budaya dari Kampung Margi hingga ke makam Sunan Ampel berjalan seperti tahun tahun lalu.

Hanya saja jumlah peziarah tidak sebanyak tahun lalu. Begitu mengetahui para habib yang memimpin acara tersebut. Ada yang langsung pulang. Sebelum acara berakhir. Karena menginginkan acara Haul Sunan Ampel dipimpin oleh ulama pribumi.

“Saya pulang sebelum acara berakhir. Padahal saya datang lebih awal. Untuk hadiri acara Haul Sunan Ampel. Begitu tahu dipimpin habaib. Kemudian saya pulang,”ujar Ariyanto pemuda asal Gresik.

Selain itu, menurutnya, disayangkan dalam pembacaan tawassul nya tidak sama sekali menyebut pejuang2 atau murid murid sunan ampel sekitar makam seperti mbah soleh . mbah bolong. K H. Hasan Gipo .kh Mas Mansyur dll keluarga keturunan Sunan Ampel malah banyak tawassul ke keluarga baalawi yang belum jelas hubungan perjuangannya disekitar Surabaya.