Indonesia negara Islami tidak perlu menjadi negara Islam

Catatan : Gus Miskan Turino.

Metamorfoshow ; “It’s to be one ummah” adalah bagian dari acara penyebaran paham HTI, meski begitu acara berbayar yang diadakan di Taman Ismail Marzuki tersebut dihadiri sekitar 1200 an anak muda, artinya gerakan HTI melakukan pengkaderan terhadap anak muda boleh dibilang cukup masif.

Persoalannya sekarang, apakah perkembangan tersebut berkaitan dengan gempuran ideologi transnasional atau akibat para combatan dari syiria, palestina, afganistan dll yang sedang mencari ruang atau sengaja membangun jalan karena pintu dunia sudah tertutup baginya.

Meski secara organisasi HTI sudah dilarang berdiri di Indonesia, namun karena Indonesia dengan demokrasinya yang masih liberal dan bahkan bisa dibilang demokrasi telanjang bulat menjadikan ruang tak bersekat, maka hal ini justru kesempatan bagi mereka (HTI) untuk bergerak liar mewujudkan ambisinya.

Untuk menghadang mereka mungkin sudah dilakukan melalui berbagai upaya seperti ; umat Islam dan rakyat Indonesia menolak konsep HTI lewat Keputusan Muktamar Fiqih Peradaban, membubarkan organisasi HTI, FPI, namun tidak cukup berhenti sampai disini, masyarakat harus peduli dan tetap menjaga lingkungannya, ikut aktif memberikan pemahaman secara masif terhadap keluarga, anak muda maupun mereka2 yang baru berislam.

Oleh karena itu sebagai tindak lanjut NU dan Muhammadiyah sebagai civil socity terbesar Indonesia perlu meningkatkan dakwah disekolah, mengisi diskusi ringan dan diskusi2 ilmiah dikampus maupun diruang terbuka lainnya agar para anak muda tidak terjebak pada identitas sempit…

Ingat…!!!

Indonesia adalah negara kesepakatan…

Indonesia negara dengan azas dan ideologi Pancasila adalah negara yang Islami, jadi Indonesia tidak perlu menjadi negara Islam.

Bangsa dan rakyat sepakat bahwa negaranya hanya satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan keragamannya yang diikat dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika sebagai bentuk berpegang teguh pada sunnatullah.

Umat Islam indonesia harus hati hati hidup dalam keberagaman adalah bagian dari sunnatullah, oleh karenanya jangan sampai menghianati sunnatullah sehingga menjadi umat yang alamatul munafiqun, na’udzubillahimindzaliq…

Salam,
Miskan Turino