Teman temannya memanggil dengan Mas Hasan. Tapi dilingkungan kerjanya dipanggil Pak Hasan. Tiap minggu menyempatkan diri minum jamu. Benarkah ? Berikut laporan Pemred menaramadinah.com Husnu Mufid :
Mas Hasan ini dulunya mahasiswa FKIP Pendidikan Sejarah Unej. Saat kuliah penampilannya biasa biasa saja. Juga nilai mata kuliah tidak nyampai Cumkaude.
Tapi setelah bekerja sebagai guru di SMPN Lumajang mampu meraih jabatan sebagai Kepala Sekolah hingga kini. Sungguh luar biasa sekali.
Dalam keseharian diluar kerja sebagai kepala sekolah di SMPN Lumajang, Mas Hasan masih menyempatkan diri menjaga kebugaran tubuh yaitu sering mengunjungi Kedai Jamu.
Jamu pegel linu diminum di Kedai Jamu. Sekali kali juga pesan Jamu jos gandos. Guna menambah kekuatan sebagai lelaki Perkasa seperti Gatutkaca dan Werkudoro. Hal ini tujuannya mulia. Mengingat dirinya sebagai Kepala Sekolah yang dituntut harus kuat dan gagah Perkasa. Tidak boleh telihat loyo didepan ibu guru dan murid muridnya. Buktinya saat memimpin upacara terlihat gagah dan ganteng serta berwisata.
Selain minum jamu. Mas Hasan juga menyempatkan diri naik sepeda kuno buatan Jerman dengan riang gembira saat memasuki halaman rumahnya.
Dimana rumahnya banyak barang antik. Seperti meja marah, lemari kayu berukir dan ada kacanya. Memang rumah Mas Hasan benar benar bernuansa sejarah masa lalu.
Kini Mas Hasan menikmati hidup dengan nyaman. Sekali kali mendatangi rumah Mas Jamal dan aktif di WA Group Alumni Sejarah FKIP UNEJ. Sambil memunculkan foto foto kegiatannya.