Idul Fitri : Momentum Kembali Jati Diri Manusia

Catatab: Chalimatus Syuroyyah
NIM : 06020121039, Mahasiswi PAI FTK Uinsa

Bismillahirrohmanirrohim…
Assalamualaikum Wr. Wb.
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا ان هدانا الله, والصلاة والسلام على سيدنا محمد النبي الرحمة شفيع الأمة وعلى آله وصحبه و من والاه, أما بعد
– Yang kami ta’dhimkan, yang kami mohonkan pangestu dan doanya, dosen pengampu mata kuliah publik speaking, yakni Ustadz Yahya Aziz atholallahu ‘umrohu fis sihhah wal ‘afiyah.
– Serta teman-temanku seiman dan seperjuangan yang kami sayangi adamakumullahu fi rohmatihi ‘azza wa jalla.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita ke hadirat Allah Yang Maha kuasa yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam sehingga kita dapat berkumpul di majelis yang insya Allah di barokah olehnya.

Sholawat beribu salam, marilah kita sampaikan kepada pemuda padang pasir yang sopan tutur katanya, yang mulia akhlaknya, beliau adalah Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Tak lupa pula kami haturkan rasa terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato saya pada kesempatan ini.

Teman-teman yang saya cintai…
Tak kenal maka tak sayang, maka perkenalkan nama saya Chalimatus Syuroyyah yang akan membawakan pidato berjudul “Idul Fitri Momentum Kembali Jati Diri Manusia”

Alhamdulillah tsumma alhamdulillah bini’matihi tatimmus sholihat, sepanjang bulan kita telah melaksanakan puasa, tiba saatnya pada hari kemenangan, yaitu hari raya ‘Idul Fitri. Semoga seluruh rangkaian ibadah yang telah kita laksanakan bersama dapat diterima oleh Allah Swt.

Apa itu hari raya? Hari raya itu bukanlah memakai baju baru, hari raya itu bukanlah pulang ke kampung masa dulu, hari raya itu bukanlah berpesta pora tanpa mengenal waktu. Akan tetapi hari raya itu adalah hari dimana seseorang merdeka daripada hawa nafsunya, hari raya itu hari di mana kesucian kembali kita nikmati setelah kita dicoreng-coreng oleh nafsu, oleh dunia, oleh iblis, dan lain sebagainya. Kita kembali suci. Setidak-tidaknya tulisan hitam hari ini mudah-mudahan di hari raya, tulisan putih berawal sampai akhir hidup kita. Tulisan hitam masa silam sudah berlalu, tulisan putih berawal di hari raya. Inilah yang disebut dengan hari raya.

Sebagaimana yang para ulama’ katakan, laisal ‘id liman labisal jadid, walakinnal ‘id liman taqwahu yazid. Yang kurang lebih artinya adalah, bukanlah dikatakan hari raya jika ia hanya memakai pakaian baru, akan tetapi hari raya adalah ia yang tingkat keimanannya, tingkat ketakwaannya telah bertambuh.
Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad …

Oleh karena itu, maka persiapkan untuk menghadapi hari raya ini dengan iman-iman yang kuat. Karena apa? Karena kita akan menghadapi 11 bulan lagi untuk lebaran yang akan datang. Dalam 11 bulan ini iman kita harus dikuatkan.
Bagaimana cara kita menghadapi hari raya idul fitri ini? Yakni hadapilah hari raya dengan iman-iman yang kuat, dengan keyakinan-keyakinan Allah menerima semua amal ibadah kita, dengan keyakinan-keyakinan bagaimana Allah mengampuni dosa kita, dengan keyakinan-keyakinan Allah pasti sayang kita, dan Allah akan membimbing kita di jalan yang benar dalam 11 bulan berikutnya, insyaAllah.
Demikianlah pidato singkat saya kali ini. Mudah-mudahan di hari raya idul fitri ini kita tergolong orang yang hatinya bersih, hatinya suci, pikirannya bersih, pikirannya suci, dan lafadz yang keluar pun adalah allahu akbar allahu akbar allahu akbar, allahu akbar walillahilhamd.
Kurang lebihnya saya mohon maaf,
Kalau ada jarum yang patah, jangan disimpan dalam peti.
Kalau ada kata yang salah, jangan disimpan di dalam hati.
Akhirul kalam, Ihdinas shirothol mustaqim, tsummassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Barakallah