Kebahagiaan Sejati Dalam Prespektif Ibnu Qudamah

Catatan Yahya Aziz, Dosen FTK Uinsa, Kolumnis Media Online.

Siapakah orang yang paling bahagia di dunia ini ?, apakah yang punya harta melimpah, jabatan tinggi dan orangnya masih hidup di dunia ini ?
Secara kasat mata, ya….,tapi realita kehidupan berkata lain.

Banyak harta, jabatan tinggi tapi hidup menderita, rumah tangga hancur, anak kecanduan narkoba, hidup di penjara dan nampak tidak menikmati kekayaannya. Itulah kehidupan orang masa kini :

“KESENANGAN SEMU”, Mereka mampu meraih kesenangan, tapi tidak mampu meraih KEBAHAGIAN SEJATI.
Menarik sekali tesis Ibnu Qudamah tentang kebahagiaan sejati, ternyata kebahagiaan sejati bukan ketika masih hidup, tetapi terletak pada BERHENTINYA NAFAS, tapi tidak berhenti kebaikannya

سئل ابن قدامة :
من هو السعيد ؟ فقال : هو الذي إذا توقفت أنفاسه لم تتوقف حسناته .
Ditanya Ibnu Qudamah,

“Siapa mereka orang yang bahagia?”
Maka beliau menjawab, “Mereka orang yang berhenti nafasnya tetapi tidak berhenti kebaikannya”

Menurut Ibnu Qudamah orang yang paling bahagia adalah orang yang berhenti nafasnya (mati), tapi kebaikan nya tidak berhenti.

Kita menanam kebaikan di dunia tanpa pamrih setelah kita meninggal dilanjutkan oleh generasi berikutnya itulah KEBAIKAN YANG MENGALIR tanpa henti.

Apakah Anda termasuk golongan orang orang yang meneruskan amaliyah kebaikan almarhum almarhumah kedua orang tua ? Jika ya, orang tua Andalah orang yang paling bahagia.

Jadilah Anda seorang muslim 4 K :
1. Kaya Hati
2. Kaya Harta
3. Kaya Ilmu
4. Kaya Wawasan (Prof. Ali Aziz)
Jika 4 K ini kita miliki, itulah orang yang paling bahagia.

Honor itu penting, jika Anda bekerja hanya mementingkan HONOR, hidupmu akan terhina sampai naza’.

Disinilah pentingnya keihklasan dalam bekerja profesional.
Yakinlah setiap amal kebaikan yang Anda kerjakan untuk orang lain, akan dikembalikan oleh Allah jauh lebih baik dan banyak dari ukuran manusia.
كل فرحة تصنعها لغيرك، ستعود لك وهي أجمل.

“Setiap kebahagiaan yang kamu ciptakan untuk orang lain, ia akan kembali kepadamu dengan lebih indah”
Semoga renungan ini menjadi motivasi untuk kita selalu menebarkan kebaikan kepada orang lain….barakallah….