Surabaya-menaramadinah.com-Dihari ke 3 Sholat Tarawih Mushollah Al Ikhlas Jemurwonosari Wonocolo Surabaya pada Jumat, 24 Maret 2023 pukul 19.30 wib di padati jamaah warga sekitar.
Untuk di hari ke 3 Sholat Tarawih jumlah jamaah masih tetap banyak. Lantai bawah dan lantai 2 Mushollah Al Ikhlas Jemurwonosari Wonocolo Surabaya penuh.
Imam Sholat Tarawih Ketua Takmir Mushollah Al Ikhlas Jemurwonosari Wonocolo Surabaya Drs. Husnu Mufid, M.PdI dan bilal Ahmad Syifak dan pembaca doa Sholat Tarawih Ahmad Fahrisa.
Dalam Ceramahnya usai Sholat Tarawih Drs. Husnu Mufid, M.PdI mengatakan, dakwah Islam dimulai di Langgar atau Mushollah. Bukan dari Masjid.
Lebih lanjut beliau mengatakan, Sunan Ampel mengawali dakwah mendirikan mushollah di Kembang Kuning Surabaya, KH. Ahmad Dahlan mendirikan Mushollah di Jogja dan KH. Hasyim Asyari mendirikan Mushollah di Jombang.
Dengan demikian Mushollah atau Langgar memiliki peran besar dalam Syiar Islam yang pertama di Jawa dan di Indonesia.
Para kiai mushollah dikenal dengan nama Kiai Kampung yang langsung berdekatan dengan masyarakat. Dakwahnya lebih merakyat dan mengena.
Oleh karena itu, lanjutnya, dari Mushollah inilah muncul kader kader Islam yang tangguh dalam menyebarkan ajaran Islam tanpa pamrih. Hingga sekarang perannya sangat besar dalam menjadikan lingkungan sekitar mushollah menjadi masyarakat Islam sebagai masyarakat yang rahmatan lilakamin.
“Oleh karena itu kita patut berbangga berkegiatan Mushollah Al Ikhlapp Jemurwonosari Wonocolo Surabaya. Sebab perannya besar dalam penyebaran ajaran Islam di kampung kampung,:ujar Ketua Takmir yang punya karya sejarah penyebaran Islam cukup banyak.
Husnu Mufid