Mitos dan Sejarah Jalan Karanggetas Cirebon

Cirebon – menaramadinah.com Mitos Jalan Karanggetas yang dianggap terlarang bahkan mistis untuk dilewati orang-orang yang memiliki jabatan atau pesugihan dan ilmu kebatinan.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika pejabat atau orang yang memiliki pesugihan dan ilmu kebatinan namun memiliki sifat sombong, maka semua itu akan luntur saat melintasi Jalan Karanggetas.

Jalan Karanggetas sendiri menjadi salah satu pusat perekonomian di Kota Cirebon, di kanan kirinya terdapat pertokoan yang berjejer tidak berbeda dengan ruas jalan-jalan lainnya.

Menurut Tokoh Masyarakat setempat Isnen, mitos itu berasal dari kisah seorang pangeran yang berasal dari Baghdad bernama Syekh Magelung Sakti. Dari kesaktiannya, tidak ada seorang pun yang mampu memotong rambutnya yang panjang hampir menyentuh tanah. “Ia orang sakti, rambutnya tidak mempan dipotong oleh benda tajam,” ungkapnya.

Hingga akhirnya, pangeran sakti itu sampai di suatu tempat di Cirebon dan bertemu dengan orang tua yang tidak dikenalnya. Orang tua itu pun menawarkan diri untuk memotong rambut Syekh Magelung Sakti. Dengan nada menantang dan congkak, ia menyanggupi tawaran tersebut, dan orang tua itu dapat dengan mudah memotong rambut yang kebal terhadap benda tajam hanya dengan jari tangannya.

“Dengan kesaktiannya itu, ia menyombongkan diri barang siapa yang dapat memotong rambutnya maka ia akan berguru padanya. Orang tua yang memotong rambut Syekh Magelung Sakti itu adalah Sunan Gunung Jati,” ujarnya.

Karanggetas itu sendiri berasal dari kata Karang (tempat) dan getas (mudah patah). Karang yang sangat kuat saja bisa getas di tempat tersebut, maka orang yang sombong memiliki ilmu yang tinggi bisa getas di jalan Karanggetas.(hsn)