Cita-citaku Menjadi Guru Berprestasi dan Idola Siswa

 

Oleh : H. Sujaya, S. Pd. Gr.

Sedari kecil memang cita-citaku ingin menjadi guru. Sehingga saat kecil saya bermain selalu berperan laksana seorang guru betulan. Selepas lulus SMA Negeri favorit di Cirebon tahun 1986 saya bersyukur dapat diterima di IKIP Bandung (sekarang UPI), sehingga orang tuaku ikut berbahagia dan mendukung penuh saya kuliah. Tahun 1990 saya lulus dengan predikat cum laude.

Setelah lulus, saya mengabdi mengajar di Madrosah Ibtidaiyah selama setahun. Dengan tujuan ingin mengabdikan ilmuku mengajar mengaji dan pelajaran Bahasa Indonesia. Tahun 1991 saya diterima mengajar wiyata bhakti di SMP Negeri sebagai guru honorer Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Tentu saja saya dan kedua orang tuaku merasa, begitu senangnya. Walaupun tentu saja gaji honorer tidaklah seberapa. Tetapi setidaknya saya bangga lulus kuliah tidak menganggur dan dapat mengamalkan ilmuku.

Saat itu tenan-teman honorku banyak yang diterima jadi PNS setelah mengikuti seleksi, namun berkali-kali saya sendiri belum diterima jadi PNS. Usut punya usut ternyata, katanya teman-temanku yang diterima itu punya koneksi pejabat dan memberikan uang titipan untuk menjadi PNS tersebut. Memang saat itu praktek seperti itu sangatlah lumrah dan bukan menjadi rahasia umum. Namun saya tetap berpegang teguh untuk tidak berbuat cara yang haram dan dilarang agama menurut keyakinan saya.

Tahun 1994 saya menikah dengan seorang gadis yang dulu pernah kukenal saat kuliah dimana beliau juga lulusan PT jurusan keguruan. Karena gaji honorer saya anggap tidak mencukupi maka saya memutuskan keluar jadi guru honorer pada tahun 1995 dan beralih profesi sebagai seorang praktisi lembaga keuangan perbankan syariah milik Persyarikatan Muhammadiyah Cirebon hingga lembaga kolaps saat krusis moneter tahun 1998 dan saya keluar menjadi jurnalis pada beberapa media cetak dan penulis artikel opini lepas. Alhamdulillah bekal ilmu dari kuliahku membuat saya sangat pandai menulis berita dan artikel opini dengan tema-tema yang aktual saat itu. Sempat juga menjadi komisioner KPUD (saat itu namanya PPD II), menjadi instruktur aritmetika sempoa dan juga instruktur keuangan syariah tingkat kabupaten di Cirebon.

Tahun 1999 saya dan istri mengikuti seleksi PNS, istriku diterima sebagai guru pelajaran Matematika SMP dan ditempatkan di Kabupaten Indramayu. Namun saya belum diterima. Sehingga saya ikut pindah ke Indramayu dan terus melanjutkan sebagai seorang jurnalis dan juga mulai memperdalam ilmu terapi sehingga menjadi profesi yang cukup dalam mencukupi kebutuhan keluarga dengan praktek profesional di Jakarta.

Tahun 2004 saya diterima sebagai Guru Bantu Sekolah (GBS) semacam Guru Kontrak Pusat melalui seleksi yang begitu ketat dan ditempatkan di SMP.

Tahun 2006 saya diangkat jadi PNS secara otomatis melalui pemberkasan pada zaman kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Walaupun saat itu saya ditempatkan sangat jauh di barat Indramayu perbatasan dengan Subang yang jaraknya 30 KM dari rumah pulang pergi. Tahun 2010 saya mutasi ke sekolah di kota yang dekat dengan rumah tinggalku.

Saat bekerja di SMPN 3 Sindang Indramayu yang dekat dengan rumah secara otomatis ridak banyak energi yang terbuang dan melelahkan sehingga saya leluasa untuk mengajar dan rajin menulis, Tahun 2013 saya meraih juara 1 Lomba Karya Tulis Guru tingkat Kabupaten Indramayu. Di Tahun berikutnya 2014 meraih juara Guru Berprestasi atau Guru teladan tentu saja setelah menyisihkan teman-teman guru senior yang lain se-Indramayu. Tahun berikutnya 2015 berhasil meraih juara I Lomba Guru Mata pelajaran atau OSN Guru Bahasa Indonesia.
Tahun 2015 juga saya mencoba mengikuti lomba karya tulis tingkat nasional pada event Indonesian Scientific Forum (ISF) untuk para scientist di Solo dan dapat juara III.

Secara otomatis berarti semua jenis lomba Guru semua saya raih juara I di tingkat Kabupaten Indramayu. Hal itu semakin menambah semangat saya untuk terus berprestasi dan ingin menularkan prestasi pada siswa saya di mana saya mengajar.

Tahun 2015 saya membuka ekstrakurikuler Karya Tulis Ilmiah Remaja atau Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan di tahun tersebut berhasil meraih juara II Nasional di Bali untuk kategori ilmu pengetahuan alam. Tahun berikutnya 2016 bimbinganku meraih juara II Lomba Literasi Nasional di Solo. Hingga tahun 2017 bimbinganku berhasil mewakili Indramayu untuk delegasi Siswa Ketua OSIS di ajang Kawah Kepemimpinan Pelajar tingkat Nasional di Jakarta dan berkesempatan dijamu untuk bertemu Menteri Pendidikan dan kebudayaan Anis Rasyid Baswedan dan bertemu Presiden di Istana Negara.

Hingga tak terhitung berikutnya terus menerus mempersembahkan untuk sekolahku dengan meraih beberapa juara lomba karya tulis Nasional pada beberapa event Nasional. Tentu saja bukan hanya secara pribadi saya merasa puas tetapi juga merasa bangga berhasil memotivasi dan menginspirasi buat para siswa-siswi ku untuk berprestasi.

Tahun 2026 saya akan pensiun. Sehingga saya termotivasi untuk menulis buku agar karyaku bisa dikenang dan meninggalkan karya.

Alhamdulillah hingga kini telah berhasil menerbitkan beberapa karya buku tunggal perorangan yang ber-ISBN sebanyak 6 buku yaitu Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, Media Pembelajaran Kurikulum Merdeka, Sukses Mengelola Organisasi Sekolah, Prestasi dan Prestise Sekolah dalam Sorotan Media, dan 12 Profil Terapis Nasional Indonesia serta 13 Grand Master Spiritual Indonesia 2024. Juga beberapa karya bersama dengan berbagi agai tema. Selanjutnya akan segera disusul karya buku dengan judul yang lainnya.

Semangat dan niat yang tulus menjadi guru akan melahirkan prestasi dan dapat menginspirasi para siswa. Sehingga para siswa ikut termotivasi atas inspirasi prestasi gurunya. Karena guru merupakan role model bagi para siswanya untuk digugu dan ditiru.

Dimuat dalam buku karya bersama :
Tutur Sang Guru
Penerbit Alineaku, Jakarta 2024.

H. Sujaya, S. Pd. Gr.
Guru PNS
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sindang Indramayu Jawa Barat