” Sisi Unik Dunia Pesantren “

Oleh : Arif.

 

” Para Santri adalah Anak Anak Rakyat,Amat paham tentang Arti kata Rakyat,Tentang Keseniannya,Agamanya,Jalan Pikirannya,Cara Hidupnya,Semangat dan cita citanya,Suka dukanya,Tentang Nasibnya dan segala liku liku hidup Rakyat.Santri lahir dari sana.demikian Mereka hidup dan lalu Mati pun disana pula.Sebab itu Para Santri dan Kyai sangat paham tentang Arti Hidup dalam Penjajahan ” ( Saifuddin Zuhri dalam Guruku Orang Orang dari Pesantren,hl.78 ).

 

Sore Tadi Saya sempatkan diri untuk Singgah di Kediaman Gus Malik Syafaat.Sang Gus yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Puncak ini adalah Putra dari Kyai Besar Almaghfurllah KH.Syafaat Abdul Ghafur ( Pendiri dan Pengasuh Utama Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi ).

Sosok Gus Kita ini unik dan terkesan Agak Nyentrik.Tak seperti Putra Kyai lain yang “Terkesan” Jaim atau bahkan berjarak dengan Sekitarnya,Gus Malik ini malah sebaliknya.Gayanya begitu Enjoy ketika Berkomunikasi dengan Lawan Bicaranya Siapapun Dia dan apapun Strata Sosialnya.Satu Perilaku yang Saya ingat dari Semua Putra Putri Mbah Kyai Syafaat,Mereka selalu meminta Para Tamunya untuk Makan.Siapapun dan Berapapun Jumlah Tamunya,Makan tetap Wajib Mereka suguhkan.Terkesan Memaksa memang tapi Inilah Mungkin Salah Satu Perilaku Mbah Kyai Syafaat dahulu kala yang secara istiqomah juga ditularkan dan diwariskan kepada Putra Putri Beliau.Ikhtirom atau Bentuk Memuliakan Tamu adalah Ajaran Baginda Nabi yang diaplikasikan menjadi Sebuah Laku oleh Pewaris Nabi yaitu Para Ulama.Hal ini yang mungkin membuat Nama dan Citra Almaghfurllah KH.Syafaat Abdul Ghafur tetap Harum Namanya di Hati Umat.Bukti Kecintaan Umat terhadap Beliau dapat Kita lihat pada saat Acara Haul Beliau dimana Ribuan Orang menyemut dan membanjiri Blokagung,Sebuah Dusun kecil yang terletak di Kecamatan Tegalsari Banyuwangi.Benarlah apa yang dahulu disampaikan oleh Prof.Saifuddin Zuhri ( Mantan Menteri Agama RI ) terkait Sosok Kyai.Perilaku Mereka dan Denyut Nadi Mereka yang setiap saat selalu bersama Rakyat menjadi Tali penghubung Batin yang tak pernah terputus hingga kini.Bila ada Istilah kata Proletar sebagai nama lain dari Rakyat Jelata,maka Para Kyai lah yang layak menyandang Gelar sebagai Bapak Kaum Proletar sejati.Jauh sebelum Kaum Intelektual Kota merumuskan Metode tentang cara Mengangkat Nasib Kaum Papa/Proletar lewat Seminar Seminar di Hotel Berbintang atau di Gedung Kampus yang Megah,Para Kyai dahoeloe kala telah lama bergerak.Para Kyai lah yang mengerti Derita dan Nasib Rakyat.Bilik Bilik Pesantren menjadi Saksi Bisu kedekatan Para Kyai dengan Rakyat.

Kembali pada Sosok Tokoh Kita Sang Gus nan unik ini.Kulihat Ia tampak asyik menaiki Motornya.Gayanya yang Khas Anak Muda tak mengurangi kewibawaannya.Beberapa Orang tampak menyapanya ramah termasuk pula Rombongan Anak Muda yang berdiri di atas Mobil Pick Up terbuka dengan Sound System yang kencang suara Musiknya 😊

Selamilah Dunia Pesantren dan disana Anda akan temukan betapa Kekayaan Khazanah Islam ternyata begitu banyak berserakan di dalamnya.