GLOBALISASI DAN GLOKALISASI

 

Oleh : Ulhaq Zuhdi
S3 Pendidikan Dasar Unesa.

Yamashita berpendapat bahwa “sejarah Asia Tenggara itu sendiri dapat menjadi contoh glokalisasi yang baik.” Penting untuk beralih ke sejarah untuk memahami proses glokalisasi untuk mengevaluasi peran lembaga negara-bangsa serta tradisi budaya lokal dalam menentukan dimensi dan arah proses glokalisasi. Namun, sebagai latar belakang, perlu untuk membahas globalisasi dan glokalisasi secara konseptual dan operasional.“modernisasi” atau “globalisasi” dan sangat bermuatan ideologis.

Dalam perbincangan sehari-hari, globalisasi sering digunakan untuk merujuk pada integrasi ekonomi yang tampaknya terjadi di dunia melalui peningkatan arus modal dan perdagangan.

Definisi ekonomi globalisasi telah menjadi dominan karena baik pendukung maupun penentang globalisasi cenderung menganut definisi ekonomi.pada awal abad kedua puluh satu, globalisasi sebagai konsep dan slogan lebih sering digunakan daripada istilah lainnya.

Di Singapura, mulai dari masuknya modal asing dan teknologi hingga film dan budaya populer, hampir semuanya memiliki resonansi dengan globalisasi.

Globalisasi adalah proses heroik atau proses jahat, tergantung pada sisi mana perdebatan itu berdiri. Jan Aart Scholte berpendapat bahwa globalisasi dapat menyebabkan kekerasan sosial tetapi juga memberikan potensi emansipatoris. Hasilnya tergantung pada apa yang dibuat oleh para pelaku sejarah.

Konsep sosiologis globalisasi pada umumnya dan glokalisasi pada khususnya dapat menjadi nilai yang besar dalam memahami transformasi sosial yang dinamis di Asia Tenggara, khususnya di Singapura dan Malaysia. Selalu mungkin untuk terbawa dengan “nasionalisme metodologis”, sebuah posisi yang mengatakan bahwa setiap negara atau masyarakat harus diperiksa dalam konteksnya sendiri melalui perangkat metodologinya sendiri yang tumbuh di dalam negeri. Posisi seperti itu akan mengarah pada penutupan intelektual yang menutup dialog dan pemahaman antar masyarakat.

Di dunia yang mengglobal, wacana semacam itu memiliki nilai yang terbatas. Namun, penting untuk mengambil konteks dan variabel lokal dan tidak jatuh ke dalam perangkap imitasi buta atau meniru ide dan konsep Barat. ( S3 Pendidikan Dasar Unesa 2022)