Tampil beda tidak sekedar beda. Itulah kalimat motto dari seorang pengacara muda, Gembong Aji Rifai Ahmad, S.H. Menjadi pengacara adalah pilihan sadar saya Mas…akunya. pengabdian bidang hukum yang tepat menurutku ya di bidang advokasi, kepengacaraan, dengan bangga Gembong berucap.
Namun di sela-sela waktu longgarnya, dia ternyata suka dengan dunia modiv. Maklum profesional hukum ini masih berkisar usia 30an tahun. Pengakuannya, punya hobi modiv kendaraan roda dua sejak usia remaja. Tapi tutur dia, sering terkendala oleh orang tua. Orang tua tidak mendukung khawatir masuk ke dunia anak-anak nakal. Sangat beralasan sekali karena kedua ortunya guru. Sangat takut jika anaknya nakal, anak jalanan, yang oleh masyarakat dinegatif.
Jabatan guru mesti jadi sorotan publik. Termasuk keluarganya. Sekarang sudah di usia dewasa, hobi pengacara dan pengurus Peradi Banyuwangi ini tampaknya oleh ortunya tidak 100% disepakati.
Bagi Gembong, masuk dunia berbeda justru menguatkan citra pribadi yang terbuka, open mind. Harapannya justru menambah banyak jaringan dan kolega. Lain dari alasan itu juga, tampil keren bagian dari kebutuhan jiwanya. Penuh optimisme Lare Osing ini menyakinkan. Saat kerja mesti profesional, saat longgar waktu menyalurkan hobi. Pungkasnya.
Perlu diketahui pengacara jebolan PKPA FH UGM tahun 2012 ini menekuni dunia hukum karena panggilan jiwa, cita-cita, ingin manfaat di dunia pembelaan atau advokasi bukan semata-mata pekerjaan untuk mendapatkan uang. Uang tetap penting, tetapi menjadi orang yang manfaat kepada orang lain lebih berharga.
Mochammad Rifai
Jurnalis Citizen MM.com