Wawancara Dirut Bank NTT, Kredit Merdeka

 

NTT-menaramadinah.com-Keberadaan bank daerah sebagai institusi keuangan di daerah semestinya bukan untuk menghisap duit rakyat, melainkan mendorong aliran dana ke pintu-pintu rumah rakyat kecil. Tentu bukan pemberian melainkan pinjaman. Pemberian hanya akan membuat rakyat malas.

Sedangkan pinjaman akan mendorong kreativitas rakyat untuk memproduksi barang setengah jadi atau barang jadi. Bukan sebatas barang mentah yang dihargai rendah. Teori ekonomi klasik memang, tetapi masih signifikan untuk daerah berbasis komoditi.

Dalam konteks itu, kami mewancarai Dirut Bank NTT Alex Riwukaho. Bank NTT meluncurkan kredit merdeka tanpa jaminan dan bunga demi mendorong usaha mikro rakyat kecil. Agar kredit tanpa bunga tak sia-sia, Bank NTT menggandeng segenap pihak dari hulu ke hilir sehingga produk rakyat NTT bisa bersaing secara mutu dan diterima pasar.

Sejumlah produk binaan Bank NTT mulai membanjiri pasar seperti teh kelor, kopi, sopi-minuman khas NTT, gula air (dari pohon lontar), cendana, dan aneka kerajinan.

Berbagai ajang pun digelar untuk memperkenalkan produk rakyat ke pasar. Salah satunya Festival Desa Binaan yang diinisiasi dan diselenggarakan langsung Bank NTT.

Kita berharap dengan serangkaian program keuangan pro rakyat kecil, peran Bank NTT sebagai agen pembangunan betul-betul berdampak pada taraf ekonomi rakyat. Semoga dalam waktu beberapa tahun mendatang, NTT bisa mengejar ketertinggalan dari daerah lain.

Mada Mahfud