APD COVID-19 BAGI SANTRI TPQ NURUL IMAN SURABAYA DI ERA NEW NORMAL

 

Surabaya-menaramadinah.com-Di Banyu Urip Wetan V Surabaya terdapat TPQ Nurul Iman yang berdiri sejak tahun 1980 hingga sekarang masih eksis.

TPQ Nurul Iman saat ini memiliki 40 santri dengan usia sekitar 6 tahun hingga 14 tahun. Jumlah santri alaki-laki 21 orang dan 19 orang santri perempuan. Jadwal mengaji mulai pukul 15.30 hingga 17.00 setiap hari Senin hingga Jumat.

Awal penyebaran covid-19 aktifitas TPQ juga sempat dihentikan sementara. Tetapi karena penyebaran virus ini masih belum diketahui kapan berakhirnya maka aktifitas TPQ tetap harus berjalan, agar para santri bisa belajar Alquran kembali di era new normal. Syarat aktifitas diera new normal adalah dengan pemakaian APD.

Pemakaian Alat pelindung diri (APD) merupakan salah satu strategi untuk memecah atau memutus rantai infeksi. dan merupakan salah satu komponen dalam kewaspadaan standar. Berdasarkan analisis situasi yang dilakukan hanya sekitar 20% santri saja yang memakai APD, sedangkan 80% lainnya tidak memakai dan beraktifitas layaknya sebelum terjadi penyebaran virus covid-19.

Hal ini yang menimbulkan keprihatinan Tim PKM karena hal ini sangat berbahaya dan dapat menjadi timbulnya cluster baru covid-19 di TPQ Nurul Iman. Para santri mungkin tidak mengetahui bahaya virus-19, sehingga perlu dilakukan sosialisasi pada mereka tentang virus tersebut dan bahaya jika tertular.

Tim PKM D4 Fashion Desain Program Vokasi Universitas Negeri Surabaya memiliki ide untuk mengedukasi anak-anak TPQ tentang bahaya Covid-19 dan  pencegahan penularan covid-19 melalui prokes dan pemakaian  APD. sehingga para santri TPQ Nurul Iman dapat belajar mengaji tanpa takut tertular virus covid-19.

Kegiatan dilaksanakan tanggal: 10 Oktober 2021 di TPQ Nurul Iman yang diikuti oleh Pimpinan TPQ yakni Ustazah Lilik, santri TPQ serta tim PKM dari D4 Fashion Desain Program Vokasi Universitas Negeri Surabaya yang terdiri dari:

Irma Russanti S.Pd., M.Ds.                                   NIDN 0022017501

Dr. Ratna Suhartini, M.Si                           NIDN 0031126708

Yuhri Inang P, S.Pd, M.Sn                                  NIDN 0027037406

 

Menurut Ketua PKM Irma Russanti, S.Pd., M.Ds. metode pendekatan yang dilakukan pada pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah edukasi dan sosialisasi, dimana kita memberikan informasi dan pemahaman kepada santri TPQ tentang bahaya covid-19 dan bagaimana mencegah tertularnya covid-19 dengan menggunakan APD secara benar dan disiplin.

Tim PKM memberikan  bantuan APD berupa jilbab instan dua fungsi yakni sebagai jilbab dan juga dapat digunakan untuk masker, serta faceshield untuk anak laki-laki.

Selain itu beliau mengatakan, juga diberikan seragam masing-masing santri putri 2 stel gamis dan jilbab, sedangkan santri laki-laki diberikan hem lengan panjang 2 potong.

Hal ini sangat membahagiakan dan membuat pemilik TPQ Nurul iman terharu karena keinginan untuk memberikan seragam bagi para santrinya terkabul melalui kegiatan PKM Prodi D4 Fashion Desian Program Vokasi Universitas Negeri Surabaya sehingga mengajak anak-anak santri untuk selalu mendoakan dosen-dosen Unesa agar selalu diberika Kesehatan serta rejeki yang barokah.

Tim PKM juga melakukan pemantauan secara berkala pada aktifitas santri di TPQ Nurul Iman tentang penggunaan APD. Hal ini bertujuan agar edukasi dan transfer informasi yang dilakukan betul-betul dapat bermanfaat bagi anak santri TPQ  sehingga dapat mencegah penularan virus covid-19.

Dari hasil pemantauan terjadi perubahan prilaku yang signifikan minggu pertama beberapa santri masih tanpak tidak menggunakan APD.

 

 

Pemantauan pada minggu ketiga hampir seluruh santri menggunakan APD saat melakukan kegiatan mengaji di TPQ Nurul Iman.

 

Husnu Mufid