Air Irigasi

Oleh : Arif Wibowo.

Gambar yang pertama adalah saluran irigasi yang mengairi sawah para petani di Sawangan Magelang, tempat dimana saya biasa kulakan beras. Nampak ada beberapa pipa yang ada di dalam saluran air. Seperti keumuman orang nggunung, pipa-pipa itu disalurkan untuk memenuhi kebutuhan air orang-orang kampung. Jadi, antara air yang diserap padi dengan yang diminum masyarakat, sumbernya sama.

 

Ada sekitar 9 desa yang air minumnya diambil dari mata air yang ada di pangkal irigasi ini. Mata air yang sempat membuat sebuah perusahaan air minum dalam kemasan hendak mencaploknya dengan melobi pada pemerintah daerah. Untungnya masyarakat kompak menolak, kalau ngotot akan dirobohkan kata kumendan kelompok taninya. Kalau harus dipenjara, biar semua penduduk kampung masuk penjara.

Sedangkan gambar kedua adalah irigasi di komplek persawahan yang ada di sebuah kawasan industri di bilangan Solo Raya. Tidak perlu dijelaskan, sebab sudah nampak sekali perbedaannya, terutama dari warna. Ketika masuk ke sawah, nampak ada busa yang menyertai air irigasi. Yang tidak bisa saya tangkap dalam foto ini adalah bau yang cukup menyengat dari air irigasi tersebut.

Beras dari area kawasan industri seperti inilah yang harganya anjlok, kemudian oleh beberapa juragan beras dijadikan sebagai campuran beras bagus, guna menurunkan HPP. Oleh karenanya, sambil lari pagi atau gowess di area persawahan, sesekali tengoklah air irigasi yang mengairi sawah. Termasuk yang manakah, air irigasi dari sawah sekitar kita, yang berasnya kita konsumsi ? Karena kalau beras dari sawah yang berasal dari air irigasi yang tercemar, persoalannya bukan hanya di masalah rasa, tapi kandungan polutan, kadar logam berat yang sudah di atas ambang aman, sehingga sebenarnya sudah tidak layak dikonsumsi.

Kalau udah ujud beras, saya punya rumus gampang, cara membedakannya. Beras yang dari kawasan tercemar, biasanya mudah basi. Sedangkan beras yang berasal dari sawah yang diairi mata air yang jernih, tidak gampang basi, dua hari di magic com juga tidak basi, kalau kelamaan kering. Lalu, kenapa ada beras yang berasal dari kawasan bagus kok mudah basi ? Kalau menurut ilmu titen saya, itu sawahnya overdosis pupuk kimia …