
Oleh : KH. MUHAMMAD DHIYAYDDIN KUSHWANDI
Usai tabligh akbar bersama Yang Mulia Syeh Hisyam Kabbany ra di kota Cirebon,seorang wanita mumtahanah (yg banyak diuji) menghadap dg penuh kesedihan bertanya ttg rahasia musibah.
O putriku
Fahamilah bhw kehidupan di dunia ini adalah UJIAN ,agar jelas siapa diantara kita yg paling baik amalnya(alMulk:2,3)
Ujian itu bisa berupa godaan yg menyenangkan dan atau cobaan yg menyusahkan.Keduanya jika kita bisa menghadapinya dg benar ,maka akan jadi jalan menuju kemulyaan(dadi marganing kamulyan).
Jadi musibah bagi kita orang beriman itu bukan AZAB,melainkan hanya ujian(bala’).Kalau azab itu datang karna murka Allah,akan tetapi ujian justru karna kasih sayang Nya.
Lalu bagaimana sikap kita dlm menghadapi musibah agar kita lulus ujian,tanyanya lagi
Ada 4 sikap mengahadapi musibah
@ mengeluh atau tdk terima.Ini sikapnya orang tk beriman.
@ Sabar (tdk mengeluh atau marah) .Ini sikapnya seorag muslim
@ Ridho(menerima kenyataan dg tulus).Ini sikapnya seorang mukmin,dan
@ Syukur(sll puas dg perlakuan Allah).Ini sikapnya seorang muhsin. Dan Inilah sikap yg terindah dan terbaik.
Nah agar kita bisa ttp bersyukur meski sdg tertimpa musibah,ada 4 cara memandangnya
1. Bhw musibah itu tlh di tentukan kapan dan dimana terjadinya (al hadid :22),maka jika tlh terjadi,kita hrs bersyukur bhw satu diantara ujian yg mesti dan niscaya tlh terlaksanna.
2. Bhw musibah itu terjadi atas kekuasaan Allah,sedangkan kekuasaanNnya tk terbatas,maka jika Allah mau Dia bisa memberi musibah yg lbh berat.Dengan demikian kita masih bisa beryukur dan berkata untungnya.
3. Asalkan bukan musibah aherat spt jatuh dlm dosa besar, maka semua musibah dunia itu ringan ,karnanya kita mash bisa /hrs bersyukur,sebab kesenangan dunia hanyalah kesenangan yg semu dan sementara.
4. Setiap musibah itu pasti ada hikmanya.Baik hikmah di dunia atau di aherat.
Hikmah di dunia ,sering musibah yg dialami itu justru krn Allah hendak menghindarkan kita dari musibah yg lbh besar.Contoh seorang tertinggal naik pesawat,dan ia merasa dirugikan ,tp ternyata ia justru beruntung krn selamat dr kecelakaan jatuhnya pesawat tsb.
Hikmah di aherat,sabar itu pahalanya tak terbatas (azZumar :10),sedangkan seseorang takkan dpt peluang bersabar ,kcl dg adanya musibah.Jadi dg musibah diharapkan kita bisa bersabar dan dg kesabaran itu kita bisa mencapai derajat yg tinggi yg tdk bisa kita capai mll amal biasa sehari2.
O Guru..
Trimakasih yg tak terhingga atas pencerahan yg sangat bagus dan indah ini.