Oleh : R. Kusuma Permata.
Manusia dikaruniai akal dan pikiran oleh Tuhan sehingga menjadikan manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna diantara semua makhluk.Karena anugerah inilah manusia bisa membedakan yang baik dan yang salah,menciptakan sesuatu yang mustahil menjadi nyata,serta melahirkan ilmu-ilmu baru sebagai dasar terciptanya sebuah teknologi.
Berbicara tentang teknologi,manusia sudah menguasainya sejak zaman Nabi Daud.Pada zaman itu,manusia sudah dapat mengolah logam menjadi alat-alat perang seperti pedang,tameng,hingga baju zirah.Seiring dengan berkembangnya zaman,teknologi pun semakin berkembang sejalan dengan pemikiran manusia yang semakin kritis serta didukung dengan sifat asli manusia yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat.Ilmu yang berkembang pun tidak hanya berkembang pada satu aspek saja,melainkan di seluruh aspek kehidupan manusia.Saat ini,kita hidup di zaman peradaban manusia berorientasi pada angkasa luar dan alam semesta yang erat kaitannya dengan dimensi ruang dan waktu.
Adapun pertanyaan seputar dimensi ruang dan waktu adalah kemungkinan manusia menembus dimensi tersebut,yang mana masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan dan masyarakat umum.Namun,teleportasi menjadi hal yang bisa dilakukan oleh manusia yang memiliki ilmu Metafisika dan diterapkan di kehidupan nyata.
Teleportasi adalah memindahkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain tanpa memindahkan materi fisik objek tersebut.Dasar pemikiran mengenai ilmu Metafisika teleportasi dapat dari suatu surat di dalam Al-quran,tertulis di dalam Surah An-Naml ayat 38-40.Surah An-Naml ayat 38 menyatakan: Dia (Sulaiman) berkata, “Wahai para pembesar!
Siapakah diantara kamu yang sanggup membawa singgasana Ratu Balqis kepadaku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan diri?”.Kemudian dilanjutkan ayat 39 yang berbunyi: Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu,dan sungguh,aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya”.Setelah itu disambung dengan ayat ke-40 dari surat yang sama,yang berbunyi:
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak dihadapannya dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku,apakah aku bersyukur atau mengingkari.Barangsiapa bersyukur,maka dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri,dan barangsiapa ingkar,maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.
Berdasarkan kutipan ayat tersebut,sangat jelas menerangkan bahwa pemindahan singgasana Ratu Balqis adalah tindakan yang dilakukan oleh manusia tanpa bantuan dari jin.Jika dikatakan itu adalah mukjizat juga kurang tepat.Karena yang mukjizat itu sendiri berarti adalah perkara di luar kebiasaan yang dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya untuk membuktikan kebenaran kenabian dan keabsahan kerisalahannya.
Sedangkan dalam ayat diatas menerangkan dengan jelas bahwa yang melakukan teleportasi adalah seorang yang menguasai kitab ilmu Metafisika bukan nabi atau rasul.Pada kesimpulannya,ilmu teleportasi sangat bisa untuk dilakukan oleh manusia yang menguasai ilmu Metafisika,karena sebagaimana Allah telah menerangkan dalam Al-quran tentang teleportasi itu sendiri dan bila ilmu ini bisa diterapkan semua Anggota Permata betapa bermanfaatnya.
Untuk itu Raden Kusuma berdasar teory Relativitas,teory Quantum dan Chaos Teory telah Menemukan ilmu yang Lebih Canggih daripada ilmu Melipat Bumi, Sekretariat PERMATA Pusat North West Park Nc 5 No 30 Citraland Surabaya Phone: 081357575858,0816563676