BENGKULU -menaramadinah.com- Abrasi mengancam keberadaan tempat bersejarah Benteng Anna di selatan Sungai Selagan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Salah seorang warga Matrabi ismail mengatakan, benteng yang telah dtetapkan sebagai cagar budaya ini terancam keberadaannya karena abrasi tebing Sungai Air Selagan, di Kelurahan Koto Jaya, sudah sangat parah kondisinya.
Jika terlambat ditangani, maka akan berdampak sangat besar terhadap keberadaan Benteng Anna serta terhadap lingkungan permukiman penduduk.
“Ini situs bersejarah, sayang bila abrasi dibiarkan, maka ia akan hilang,” ungkapnya, Selasa (27/10/2020)
Sejarah Benteng Anna didirikan Pemerintah Inggris (East India Company) pada 1798 di selatan Sungai Selagan, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, benteng ini dipergunakan sebagai pertahanan perang dan aktivitas perdagangan hasil bumi.
Nama Benteng Anna diambil dari nama seorang bangsawan Keningin Anne van England.
Matrabi ismail mengatakan, abrasi di sekitar Benteng Anna disebabkan lahan yang terbuka dan tidak memiliki sempadan sungai, serta labilnya tanah berpasir yang mempercepat runtuhnya tebing sungai.
Selain mengancam Benteng Anna, abrasi sungai juga mengancam permukiman padat penduduk, untuk menyelamatkan permukiman dan Benteng Anna, salah satunya dengan pengamanan tebing sungai.
Masyarakat sangat mengaharapkan perhatian pemerintah dan dinas terkait untuk dapat menangani abrasi Sungai ini, sebelum menimbulkan bencana yang lebih besar lagi,” ujar Matrabi ismail. ISN