Hardiknas, Beragam Komunitas dan Tokoh Lintas Agama Sepakat Cetuskan Pendidikan Cinta

Kediro-menaramadinah.com’Hardiknas yang merupakan Hari Pendidikan Nasional Indonesia tak dilewatkan oleh berbagai komunitas di Kediri. Dengan mengundang seniman dan budayawan mereka menggelar tasyakuran di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri Jawa Timur. (01/05/2024).

Rangkaian acara tasyakkuran digelar dengan Doa Bersama Lintas Agama, Bakti Sosial Santunan Anak Yatim, Pentas Seni Budaya, Selamatan, hingga Diskusi Kebangsaan dengan tajuk “Pendidikan tidak hanya penting tapi maha penting”.
Hasil diskusi ditempat sejarah ini telah mencetuskan kesepakatan pentingnya “pendidikan cinta” untuk segenal generasi bangsa.

Diskusi dipandu oleh Ari Hakim LC dari Kampung Inggris Pare ini menghadirkan dua nara sumber, Romo Pinandita Sunyoto dari Pemuka agama Budha Dewan Pertimbangan PCTA Indonesia Kediri dan Arif Kusuma Dewan Kebudayaan Kota Kediri.

“Saat ini yang sangat perlu tapi sering dilupakan adalah pendidikan cinta, bahkan ini harusnya menjadi nafas semua pembelajaran. Tanpa cinta pembelajaran akan terasa hampa tidak bisa menyentuh rasa dan hanya akan berkutat pada formalitas, ” aku Arif menyampaikan pendapatnya.

“Selama ini kalau ada kata cinta pikirkan kita sering tertuju hanya soal hubungan lawan jenis saja. Coba, lihat dibelakang kita ini ada (backdrop) tulisan cinta, cinta tanah air Indonesia, ini maknnya dalam” tambahnya.

Usulan Arif ini mendapat respon positif dari peserta diskusi. Romo Pinandita Sunyoto langsung menrgaskan.“Betul , pendidikan cinta yang dimulai dari keluarga,” tegas Pinandita.

Seseorang akan tumbuh cinta kalau dia itu mengenal. Maka setiap anak harus dididik untuk mengenal dirinya, dengan mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhannya. Maka selanjutnya anak akan mencintai dirinya dan akan mencintai Tuhanya.

“Jika cinta kepada Tuhan YME ini sudah benar-benar melekat, maka semua ilmu yang telah dipelajari, semua kepandian yang dimiliki akan mendatangkan manfaat untuk semua. Karena ilmu dan kepandaian itu bagai dua mata pisau. Jadi betul kalau dikatakan pendidikan cinta ini penting sekali,” ujar Gus Ragil dari Komunitas Panjalu.

Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno pun mengaku sangat bangga dan bersyukur dengan hasil diskusi kebangsaan yang mencetuskan pentingnya pendidikan cinta pada momen Hari Pendidikan Nasional ini.

“Kami jadi teringat dengan sebuah kalimat luar biasa yang disampaikan oleh Umar bin Khottob RA. Beliau menyampaikan “Seandainya tidak ada cinta tanah air maka robohkan negara itu”. Kata mutiara ini pula yang sering diingatkan oleh Romo Kyai Muchtar Mu’thi sang Pemrakarsa Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia yang Dijiwiai Manunggalnya Keimanan dan kemanusiaan,” kata R. Kushartono yang juga Ketua Dep. Pendidikan DPP PCTA Indonesia. Kamis (02/05/2024).

Kegiatan tasyakuran Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan oleh berbagai komunitas di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno ini berjalan sukses dari sore hangga dini hari.* surya