76Pasuruan – menaramadinah.com : Ratusan massa mahasiswa se Pasuruan Raya yang mengenakan pakai hitam-hitam menggelar aksi di depan pintu masuk Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, di Jalan Raya Raci Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (8/10/2020).
Massa yang membawa poster yang isinya menolak omnibus law dan menhujat DPR itu terus berorasi. Dengan kata-kata kotor, seakan-akan menggambarkan luapan emosi mereka. Mereka tidak mau berdialog. Dan sekitar 6 orang anggota DPRD menunggu di pintu untuk mengajak dialog. Pengunjuk rasa dihadang oleh pasukan Asmaul Husna Polres Pasuruan. Sembari pasukan ini terus bersholawat. Dan mahasiswa tiba-tiba merengsek ke jalan utama Pasuruan – Bangil dan menutup jalan. Tentu saja memacetkan arus lalulintas. Polisi berusaha menghalau tetapi mahasiswa tetap bertahan, bahkan membakar ban ditengah jalan dan mengusung besi beton juga. Sedang mahasiswa lainnya merusak umbul-umbul dan baliho besar. Akhirnya lalulintas yang dari Pasuruan dibelokkan ke tol. Dan dari Bangil – Pasuruan bisa lancar.
“Pemerintah dan DPR pro Aseng. Sehingga rakyat makin sengsara,” kata Udin salah satu pengunjukrasa.
Polisi terus berusaha memfasilitasi agar perwakilan mahasiswa berdialog dengan anggota DPRD. Namun ditolak. Bahkan anggota DPRD berusaha menyampaikan rekomendasinya. Tetap mereka menolak. Mahasiswa terus berorasi menyatakan DPR ‘jancok’. Mereka terus menghujat. (aza)