Tausiyah Ramadhan (9) Mengendalikan Emosi dan Ujaran Kebencian

Oleh : yahya aziz

Beberapa hari yang lalu kami berduet dengan ustadz Lutfi nahawan, Qori dan imam rawatib masjid Ulil albab Uinsa, dalam rangka memberi Tausiyah ibu ibu PT. Waskita di hotel Ibis Stayle. Tema yang kami sajikan adalah MENGENDALIKAN EMOSI DAN UJARAN KEBENCIAN.
Orang yang mulia bukan karena harta melimpah, jabatan tinggi dan bergelar hajjah, tapi orang yang mampu mengendalikan emosi dan ujaran kebencian itulah ORANG YANG PALING MULIA.
Ketika Anda sudah berbuat baik tetapi justru dibalas dengan cacian, hinaan yang menyakitkan hati. Berarti Anda tengah didorong menuju derajat yang tinggi yaitu memasuki pintu gerbang : MAAF, IKHLAS DAN KASIH SAYANG. Maka tersenyum lah…..! Mudah bicaranya, berat mengaplikasikan nya.
Mahatma Gandhi, seorang yang lembut dan bijak pernah berkata :”Kalau engkaupun benar tidak perlu marah. Apalagi engkau jelas jelas bersalah”
Ungkapan Mahatma Gandhi, sudah dilakukan Nabi Muhammad 15 abad yang lalu. Nabi Muhammad digambarkan sebagai rasul yang sangat tinggi akhlaknya, penuh belas kasih sayang terhadap ummatnya dan sulit marah tapi mudah memaafkan.
Meskipun dilempari batu sampai berdarah darah di Thoif, beliau tetap sabar ikhlas bahkan mendoakan nya. Luar biasa akhlak beliau tersenyum kepada ummatnya, walaupun menyakiti.
Apa akibat dari marah itu ? : akan muncul sifat tidak keseimbangan baik lingkungan, diri kita dan biasanya sulit memaafkan kesalahan orang lain. Justru hal inilah (emosi, marah, benci, dendam) bisa memblenggu usaha kita mendekatkan diri kita kepada Allah swt.
Salah satu inti ajaran puasa Ramadhan 1441 H/2020 adalah mengendalikan emosi. Ramadhan tahun ini di tengah musibah CORONA, benar benar menguji orang orang muslim untuk belajar tidak marah, sabar dan ikhlas.
Ramadhan tahun ini, benar benar ramadhan untuk introspeksi diri di rumah. Belajar bertapa mengekang hawa nafsu di tengah serangan virus CAVID 19 CORONA.
Berhasil kah puasa kita di tengah musibah CORONA ini ? Benarkah kita bisa mencapai derajat TAQWA, Laallakum Tattaqun ?
Jawaban itu tergantung di hati nurani masing-masing.
Jika Anda, tidak mencaci kepada siapa pun dan selalu mentaati peraturan yang diperintahkan oleh N U, Muhammadiyah dan negara agar beribadah, berkarya dan berkumpul di rumah dalam rangka memutus rantai penyebaran virus CAVID 19 CORONA ini….itu tandanya Anda TAAT DAN DISIPLIN dan itulah PUASA yang dinilai sukses.
Mari kita bantu bersama Negara bersatu melawan CORONA ?
Sudah banyak para para dokter dan tenaga medis yang menjadi korban, Bantulah mereka dengan Doa dan Anda cukup tinggal di rumah saja.
Semoga berkah doa Anda dari rumah, Virus CAVID 19 CORONA… kembali ke alam nya….
Barakallah…
Y A : penulis buku buku kehidupan.