3 April 1950 Mosi Integral M Natsir Tentang NKRI

Oleh : Saypul Hayat
(Mahasiswa STID Muhammad Natsir Jakarta)

Mosi Integral DR. M. Natsir tanggal 3 April 1950 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, hari dimana M. Natsir menyampaikan gagasannya pada sidang parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Sementara Republik Indonesia (DPRS RIS) agar Indonesia besatu kembali ke dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Enam Puluh Sembilan Tahun telah berlalu, seolah-olah baru kemarin M.Natsir menyampaikan pidatonya. Lahirnya Mosi Integral karena terjadi peramasalahan yang terjadi pada bangsa Indonesia. Salah satunya adalah kekecewaan Bangsa Indonesia terhadap hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus – 2 November 1949. KMB menyatakan bahwa bentuk negara Indonesia adalah Federal, bukan Kesatuan.
Di antara sekian banyak tokoh yang menolak hasil dari keputusan KMB adalah M. Natsir, yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Penerangan (Menpen). Dengan gigih M. Natsir melakukan lobi ke berbagai ketua fraksi di Parlemen Sementara RIS dan melakukan pendekatan ke berbagai daerah. Hasil dari diskusi dan pendekatan ke berbagai daerah itu selanjutnya ia sampaikan dengan pidatonya pada Parlemen RIS yang disebut dengan “Mosi Integral”.

Sebelum ide gemilang dari M. Natsir di sampaikan pada sidang Perlemen,telah terjadi ujuk rasa besar-besaran untuk membubarkan RIS. RIS pada waktu itu terdiri dari lima belas negara bagian kecuali Irian Barat. Pemberontakan yang terjadi diataranya di Makasar, Republik Maluku Selatan (RMS) dan peristiwa percobaan perebutan kekuasaan oleh Westerling di Bandung dan Jakarta.
DPR Negara Sumatra Selatan membubarkan negaranya pada 10 februari 1950. Negara Pasundan membubarkan diri dan memutuskan untuk bergabung dengan Negara Republik Indonesia di Yogyakarta. Gerakan ini disusul oleh Negara-negara Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura. Gerakan pembubaran diri terjadi begitu cepat sampai akhir Maret 1950.
Situasi negara telah dilanda kekacaun dengan terjadi pemberontakan di berbagai daerah di Indonesia. Namun, seorang M. Natsir sebagai ketua Fraksi Partai Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) di DPRS RIS memberikan solusi bagi bangsa Indonesia dengan menawarkan bentuk Negara Indonesia Kesatuan, bukan Federasi. Maka, pada tanggal 3 April 1950 Natsir menyampaikan pidatonya dengan mengajukan gagasan, semua negara-negara bagian, bersama-sama meleburkan diri dan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).