Jakarta, MenaraMadinah. Video Klip.Lagu “Ahlak: karya Rhoma Irama baru dirilis Februari 2019 lalu..Tapi orang sudah mulai usil dengan membuat parodinya. Mungkin maksudnya membuat kelucuan dg mengganti suara Rhoma dengan Bahasa Madura. Lirik yg mestinya tindaktanduk manusia pun diubah jadi soal makan kenduri di rumah hajatan sampai perut kenyang.
Peredaran video.di WA maupun youtube membuat lagu pelecehan kian menyebar. Maka dr Handri Irawan Ketua DPC FORSA (Fans Of Rhoma and Soneta) Banyuwangi bereaksi. Dia menyesalkan ulah orang iseng tak menghargai karya orang. Malah Gus Mus dari DPC Forsa Probolinggo kawasan Madura mengancam akan melaporkan ke polisi agar pelaku dan penyebarnya ditindak tegas.
“Kami di Kuningan juga protes keras..Jangan sampai nanti ada pelecehan dg bahasa lain,” kata Tetty sekretaris DPC Kuningan Jabar.
DPW Forsa Kalbar juga minta pelaku segera menarik tayangan itu di youtube. “Secepatnya dihapus agar tidak ditiru orang lain,” kata Rudy Hartono sekretaris Forsa Kalbar
Menurut Dr Saefudin Latief MAg, ada dua pelanggaran disana. Pertama melanggar UU Hak Cipta. Merubah lirik dan mengedarkan tanpa izin. Kedua melanggar UU ITE pencemaran nama baik. “Kalau tidak.dihapus terpaksa kita lapor yg berwajib,^ ancam Saefudin Ketua DPW Forsa Sumatera Selatan.
Banyaknya reaksi dari daerah tersebut direspon DPP FORSA. “Kami sudah koordinasi dengan Dirut PT SRI Soneta Rhoma Irama Waskito. Pihak SRI jelas dirugikan dengan kejadian ini,” kata Surya Aka, Ketua Umum DPP FORSA.
Selain itu, Aka juga telah menugaskan DPW Jatim utk meneliti kasus ini. Siapa pelakunya dan siapa yg menyebarkan. “Temukan bukti yg akurat. Bila sudah lengkap, nanti kita laporkan ke polisi agar ditangkap diadili. Sebab polri butuh bukti dan saksi2,’tandas Aka.
Aka juga minta agar akun akun yg menyebarkan klip pelecehan tersebut dilawan dengan cara dilaporkan ke Youtube. Laporkan sebagai konten Kebencian atau Spam. “Mari kita berjihad lewat media sosial,” ajak Aka.
**