Jember-menaramadinah.com- Program 22 janji Bupati dr. Faida MMR dan Wakil Bupati Drs. Muqit Arief adalah meningkatkan kesejahtraan masyarakat, selain itu juga meningkatkan taraf hidup yang lemah agar sama dengan kesejahtrakan masyarakat yang lain.
Tak terkecuali bagi warga lingkungan Darungan Kelurahan Patrang , Kecamatan Patrang Jember, Jatim. Telah menerima Program dari Pemerintah yakni Jambanisasi. Program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahtraan juga untuk merubah pola hidup yang lebih baik. Khususnya bagi warga setempat yang mau buang hajat ke sungai.
Tampak hadir di lokasi Jambanisasi lingkungan Darungan Patrang, Lurah Patrang , Mohammad Farid, Sekretaris Kelurahan Patrang, Roni, Babinsa Patrang, Serma Iwan Abdillah , Serma Sujud, Kaling dan RW yang tak bisa di sebut nama satu persatu.
Lurah Patrang Mohammad Farid mengatakan, Program Jambanisasi ini khususnya di Kelurahan Patrang, kami fokuskan di wilayah RW 2 orang menyebutnya area Darungan. Sebenarnya warga disini telah banyak yang mempunyai jamban namun masih tetap di sungai. Selain itu juga telah mempunyai closet namun IPALnya terus ke sungai. Ada juga yang tak memiliki closet dan IPAL.
” Jadi program ini bertujuan untuk merubah kebiasaan warga yang biasa di sungai, dengan program ini agar warga masyarakat tak lagi buang hsjat ke sungai dengan memanfaatkan jamban yang ada ini.” Tandas Lurah Patrang Farid .
Lebih jauh Farid menuturkan, untuk 2019 ini ada sejumlah 77 KK penerima azas manfaat dengan jumlah 35 komunal. Memang kami tuntaskan sekali 2019 ini. Sesuai Perbup 471. Namun masih ada 23 lagi yang kami lanjutkan 2020 dengan Program yang lain sisanya nanti.
” Dan Alhamdulillah warga sangat respek sekali, bahkan warga setempat yang prempuan ibu- ibu juga ikut kerja hingga malam hari agar cepat selesai. Selain itu pekerjaan ini telah ada yang mencapai 100 persen, 70 persen dan 50 persen .” Imbuh Farid yang akrab dengan siapa saja.
Dikatakannya, memang masih ada warga yang tak bisa di komunalkan karena faktor jarak rumah satu kerumah yang lain. Kalau ini dipaksakan maka pemanfaatkannya kurang maksimal. Air tak bisa terus mengalir sehingga malah membuat masalah baru.
” Kami akan usahakan akan sinergi dengan program yang lain. Semisal dengan perusahaan, TNI dan sebagainya, selain itu untuk menjaga agar fasilitas ini tetap terawat dengan baik. Sebelum menerima manfaat ini kita berikan sosialisasi dengan tim sanitasi Kesehatan, dan semua ini telah tertulis hitam di atas putih.” Pungkas Farid.
Sementara terpisah, penerima manfaat, Tumini mengatakan, saya terima kasih kepada Bupati Faida yang telah membantu saya dengan jamban ini, jadi saya tak lagi kesungai kalau mau buang hajat apalagi saya telah tua dengan Bapak.
Pantauan media ini saat di lokasi , warga sekitar sangat antusias sekali bahkan warga yang prempuan juga ikut serta bekerja berbaur dengan tukang yang kebanyakan pria, bahkan ada warga prempuan turut serta menggali lubang untuk Jambanisasi ini.( Hrl/ Bas)