Wabub Lamongan sebut SMK malah menambah angka pengangguran

Lamongan (menaramedinah.com).-Hari ini Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati membuka acara Halaqoh Silaturohim Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama’ se-Jawa Timur di SMK Wachid Hasyim Parengan Maduran Babad Lamongan.

Dalam sambutannya, Wabup Kartika menyampaikan apresiasi dan memberikan motivasi kepada LP Maarif untuk terus maju bersama memperbaiki pendidikan di Indonesia. Wabup Kartika menyatakan bahwa dia lebih senang memberikan sambutan sebagai Ketua PC Muslimat NU Lamongan daripada sebagai Wakil Bupati Lamongan.

Karena acara pembukaan Halaqoh ini dihadiri oleh Ketua PCNU Lamongan dan Ketua PCNU Babat, serta Ketua LP Maarif NU Lamongan dan Ketua LP Maarif NU Babat, Wabup Kartika dalam sambutannya sempat mohon dukungan dan doa agar dalam pilkada mendatang dirinya terpilih sebagai Bupati Lamongan, agar kegiatan-kegiatan NU tidak lagi dilaksanakan di sekolah sebagaimana saat ini, tapi dilaksanakan di hotel bintang lima.

Berikutnya Kartika menyampaikan bahwa Kabupaten Lamongan masih banyak masalah, namun dirinya tidak bisa berbuat banyak karena dirinya hanya wakil. Diantara permasalahan Kabupaten Lamongan saat ini adalah tingginya angka pengangguran dan setelah dikaji ternyata penyumbang tingginya angka pengangguran tersebut justeru SMK, baik SMK Negeri maupun Swasta, berarti termasuk SMK-SMK NU. Oleh karena itu Kartika meminta SMK di Lamongan segera berbenah agar Lamongan segera keluar dari masalah pengangguran.

Di sela-sela kegiatan, Pengurus Harian LP Maarif NU yang juga merupakan Bakal Calon Walikota Surabaya, Firman Syah Ali yang akrab disapa Cak Firman bertutur “secara organisatoris, LP Maarif NU tidak terlibat dukung-mendukung Pilkada, tapi dalam kapasitas sebagai pribadi, para sesepuh LP Maarif tadi mendoakan agar saya berhasil jadi Walikota Surabaya. Kali ini, saya sebagai kader NU bukan sebagai pengurus LP Maarif, juga mend husnu oakan semoga Mbak Kartika Hidayati berhasil menjadi Bupati Lamongan, aamiin”. Husnu Mufid