PCK ISNU Malaysia Masuki Babak Baru: Sinergi Keilmuan Diaspora NU untuk Asia Tenggara.

KUALA LUMPUR– Perjalanan menuju pembentukan Pengurus Cabang Khusus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PCK ISNU) Malaysia telah mencapai tonggak penting.

Setelah secara resmi memperoleh Surat Rekomendasi dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Malaysia, inisiatif ini kini menuju tahap pengajuan Surat Keputusan (SK) kepada Pengurus Pusat ISNU (PP ISNU) di Jakarta. Langkah ini tidak hanya menandai dukungan struktural penuh, tetapi juga membuka peluang bagi kontribusi keilmuan sarjana NU di kawasan Asia Tenggara yang lebih luas.

Penyerahan Surat Rekomendasi dilakukan dalam pertemuan resmi di Kuala Lumpur Jumat ,12/12 2025 yang dihadiri oleh perwakilan kedua lembaga.

Dari Tim Formatur ISNU Malaysia, hadir Ahmad Kamil – yang diproyeksikan sebagai Ketua PCK ISNU Malaysia – beserta Mustazihim, Koordinator Divisi Pengembangan Jaringan, Media, Sains, dan Teknologi. Sementara itu, pihak PCI NU Malaysia diwakili oleh Rudi Mahfudz (Ketua Tanfidziyah) dan Sumarno (Sekretaris).

Penerimaan rekomendasi ini juga disebarkan melalui kanal media sosial resmi PCI NU Malaysia, memastikan transparansi informasi kepada seluruh warga dan komunitas NU di negeri jiran.

Hal ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk menjalankan proses dengan terbuka dan terpercaya.

Rudi Mahfudz menyambut baik inisiatif pembentukan PCK ISNU dengan penuh semangat. “Kehadiran PCK ISNU sangat penting dan strategis,” ujarnya.

“Ini adalah sinergi yang kita tunggu-tunggu untuk memastikan para sarjana NU di Malaysia tidak hanya terhimpun, tetapi juga dapat menyalurkan kontribusi keilmuan terbaik mereka bagi peradaban masyarakat, sekaligus mendukung program-program utama NU secara global,” tambahnya.

Ahmad Kamil, sebagai Ketua Tim Formatur, menambahkan bahwa rekomendasi ini adalah bukti dukungan nyata terhadap keberadaan sarjana NU di Malaysia. “Ini langkah strategis untuk memperkuat peran keilmuan, riset, serta pengabdian masyarakat di lingkungan diaspora NU,” jelasnya.

Dengan rekomendasi ini di tangan, tim formatur menargetkan pengajuan SK kepada PP ISNU dapat dilakukan dalam waktu dekat setelah seluruh persyaratan administratif final diselesaikan.

Jika SK telah diterbitkan, PCK ISNU Malaysia akan resmi beroperasi sebagai badan otonom ISNU di tingkat khusus. Organisasi ini memiliki mandat vital untuk dua hal utama: pertama, mengembangkan kapasitas akademik dan profesional kader NU di Malaysia; kedua, memperluas kolaborasi dengan berbagai lembaga di Malaysia dan kawasan Asia Tenggara.

Fokus program strategis yang akan dijalankan meliputi penguatan moderasi beragama – yang menjadi ciri khas NU – serta dukungan bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia.

Dengan demikian, PCK ISNU tidak hanya menjadi ruang bagi sarjana dan profesional NU untuk terhubung, tetapi juga sebagai wahana untuk memberikan dampak positif di lingkungan sekitar.

Pembentukan PCK ISNU Malaysia diharapkan menjadi contoh keberhasilan yang dapat ditiru di negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara bahkan dunia. Dengan semakin banyaknya sarjana dan profesional NU yang tinggal di luar negeri, kehadiran cabang khusus ISNU dapat menjadi jembatan untuk mempertahankan identitas, mempromosikan nilai-nilai NU, dan berkontribusi pada peradaban lokal serta global.

Harapannya, langkah ini akan membuka peluang bagi pembukaan cabang ISNU di negara-negara lain, sehingga jaringan keilmuan NU dapat lebih luas dan berpengaruh dalam menghadapi tantangan zaman.*Imam Kusnin Ahmad*