
Dr Ir Hadi Prajaka SH MH
Ketua umum DPP HPK
Sebuah ungkapan Dan pandangan spiritualitas
Kosmologi Jawa-sunda dibentuk oleh ;
Sebuah kerangka pemikiran dan Reduktif kemampuan kekuatan alam dan semesta , dan tidak pernah lepas dari sistem upakara adat riual-ritus tradisi dan budayanya yg hidup sebagai warisan serta didasarkan pada bentuk rasionalitas yg ilmiah
( maton) – nalar waras.
secara filosofis, sosial cultural, serta karya tulis ilmiah dan riset para ilmuwan & antropolog, astrofisikawan modern
Untuk bisa menjelaskan tentang kosmologi Jawa-Sunda dalam berbagai nilai positif bagaimana pemikiran dan kemampuan hidup dg kekuatan alam dan semesta Yg terbentuk oleh sistem upakara ritual-ritus tradisi dan adat yang hidup sebagai warisan budaya serta berakar pada rasionalitas yang ilmiah.(Sciencifik)
*Dalam pandangan filosofis modern*
– Kosmologi Jawa-Sunda dapat dilihat sebagai contoh dari filosofi yang berfokus pada hubungan antara manusia dan alam semesta, yg didasarkan ilmu pengetahuan ilmiah dimana Filosofi ini menekankan penting suatu keseimbangan dan harmoni antara manusia dan alam semesta, berdasarkan nalar berfikir kritis.
– Filosofi Jawa-Sunda juga menekankan pentingnya kesadaran diri dan kesadaran jiwa’ akan tempat manusia dalam alam semesta.
– Filosof seperti Ki Hajar Dewantara dan Raden Mas Soewardi Suryaningrat telah membahas tentang pentingnya kosmologi Jawa-Sunda dalam memahami hubungan antara manusia dan alam semesta, secara nalar waras yg ilmiah.
*Kemampuan berfikir sosial dalam kenyataannya*
– Kosmologi Jawa-Sunda telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, untuk menemukan dan menentukan satu proses memilih tempat ibu kota atau arah hidup yg selaras dengan kosmis alam
– Jawa-Sunda dan mempengaruhi cara mereka berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan alam semesta, cara kehidupan sehari-hari bahkan menentukan titik keharmonisan.
– Sistem upakara ritual-ritus tradisi dan adat yang hidup sebagai warisan budaya luhur yang telah menjadi bagian dari identitas budaya Jawa-Sunda.
– Antropolog seperti Clifford Geertz dan James Clifford telah membahas tentang pentingnya kosmologi Jawa-Sunda dalam memahami budaya dan masyarakat Jawa-Sunda, dengan berbagai dialektika masalahnya bisa disesuaikan dengan kemampuan berfikir menentukan keseimbangan semesta dan kehidupan jiwa’ murni yg menjadi daya dukung untuk membuat sebuah ungkapan religi sendiri
Dengan istilah manunggaling kawula Gusti.
*Karya Tulis Ilmiah dan Riset Antropologi Astrofisikawan Modern:*
Juga banyak mempelajari dan mendalami kekuatan kosmologi Jawa -Sunda sebagai kajian riset ilmiah, sebagai contoh berbagai riset ilmiah tersebut di bawah ini.
– “The Interpretation of Cultures” oleh Clifford Geertz
– “The Predicament of Culture” oleh James Clifford
– “Kosmologi Jawa-Sunda” oleh Ki Hajar Dewantara
– “Filosofi Jawa-Sunda” oleh Raden Mas Soewardi Suryaningrat
– “The Study of Javanese Cosmology” oleh Anthony Forge
– “Javanese Cosmology and the Concept of Power” oleh Benedict Anderson
*Para Astrofisikawan*
– Astrofisikawan modern telah menemukan bahwa alam semesta memiliki struktur yang kompleks dan dinamis, dengan bintang-bintang, sesuai pandangan para spiritualis Jawa-Sunda
– dan planet-planet, dan galaksi-galaksi yang berinteraksi satu sama lain.
– Astrofisikawan seperti Carl Sagan dan Neil deGrasse Tyson telah membahas tentang pentingnya memahami alam semesta dan tempat manusia di dalamnya.
– Penelitian astrofisika modern telah menemukan bahwa alam semesta memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, dengan peristiwa-peristiwa seperti Big Bang dan pembentukan bintang-bintang.
Saya berharap penjelasan ini dapat membantu dalam memahami kosmologi Jawa-Sunda dan bagaimana pemikiran dan kemampuan kekuatan alam dan semesta membentuk sistem upakara ritual-ritus tradisi dan adat yang hidup sebagai warisan serta rasionalitas yang ilmiah.
