
Oleh : Prof.Dr. Mahros Darsin*

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KEMDIKTISAINTEK) telah menetapkan program kampus berdampak sejak era Menteri Brian Yuliarto. Universitas Jember dengan berbagai kiprahnya sebenarnya telah menjalankan program ini sudah beberapa lama, di antaranya melalui pendanaan pengabdian kepada masyarakat skim Desa Binaan yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M).
Keris Dimas Teknologi Manufaktur (Keris Dimas Teman) menangkap peluang ini dengan bermitra dengan Desa Jelbuk, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, tepatnya RT 03, RW 02. Keris Dimas ini diketuai Prof Mahros Darsin beranggotakan empat Dosen Jurusan Teknik Mesin: Dr. R. Koekoeh Koentjoro Wibowo, Bapak Hari Arbiantra Basuki, Bapak Dwi Djumhariyanto, dan Dr. Danang Yudistiro.
Setelah melalui survei dan diskusi di awal tahun 2025, disepakati antara Keris Teknologi Manufaktur dengan ketua RT (Bapak Dimas Tricahyono) untuk mengatasi masalah sampah di desa Jelbuk, dimulai dari RT 03.

Rencana mengatasi sampah akan dijadikan dua tahap, pertama mengatasi sampah organik, dan tahun berikutnya sampah plastik.
Pada saat sosialisai, mewakili Tim Pengabdian, Bapak Dwi Djumhariyanto menyampaikan maksud kegiatan ini ke warga. Dengan bahasa khas orang Jember, sebagai masyarakat Pandhalungan, Mas Tatok (panggilan akrab Pak Dwi Djumhariyanto) menekankan pentingnya bersinergi antara kampus dan masyarakat desa.
Apalagi Desa Jelbuk termasuk desa binaan Univeristas Jember, di wilayah Kecamatan Jelbuk, selain Sucopangepok, Sukowiryo, dan Panduman. Seiring Mas Tatok sudah purna tugas sebagai dosen, beliau akan aktif membangun dan menggalang kemitraan dengan UNEJ sebagai mitra UNEJ membangun desa.
” Kita harus berperan aktif menangkap peluang kerjasama dengan UNEJ membangun desa kita“ tukas Mas Tatok.
Puncak kegiatan adalah sosialisasi dan pelatihan penggunaan mesin bagi mitra pada tanggal 16 November 2025. Telah berkumpul sebagian warga RT 03, RW 02 Desa Jelbuk dengan antusias, terutama saat mereka dipersilakan mencoba menggunakan mesin, mulai dari menghidupkan dan menggunakannya.
Selain penggunaan mesin, juga dijelaskan masalah perawatan yang diperlukan supaya chopper berdaya guna dan tahan lama. Kegiatan diakhiri dengan serah terima chopper dari Tim Keris Teknologi Manufaktur ke masyarakat yang diwakili Bapak Dimas selaku ketua RT.

” Kami sangat berterima kasih atas bantuan mesin chopper dan penyuluhan penggunaanya. Semoga kegiatan warga kampus turun ke desa dapat berlanjut di tahun berikutnya membantu mengatasi berbagai masalah warga desa kami secara nyata“ ungkap Pak Dimas.
Jauh sebelum sosialisasi, kegiatan di kampus telah diawali dengan mendesain mesin chopper untuk sampah organik, berupa dedauanan, sisa sayur, dan sejenisnya. Dalam desain melibatkan tiga mahasiswa S1 Teknik Mesin, yakni Muhamad Zaky, Andi Surya, dan Hafidz Ahmad.
Ketiga mahasiswa tersebut memanfaatkan proyek desain mesin chopper ini untuk topik skipsi. Selain itu, ada mahasiswa Magister Teknik Mesin Fikril Himi yang membantu supervisi. Manufaktur dan perakitan dikerjakan di Laboratorium Proses Manufaktur, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Jember.
Untuk memastikan mesin dapat bekerja dengan baik, telah dilakukan uji unjuk kerja mesin chopper untuk mencacak rumput, dedaunan, dan tongkol jagung. Mesin chopper didesain untuk multifuingsi.
Prof. Mahros Darsin, Guru Besar Fak. Teknik Universitas Jember
