Banyuwangi Sukses Gelar Kejurda Tarung Bebas Piala Dansat Brimob Jatim 2025, Jadi Ajang Pembinaan Atlet Berbakat.

BANYUWANGI–Kali pertama Banyuwangi menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tarung Bebas Piala Dansat Brimob Polda Jawa Timur 2025 yang diikuti 135 petarung dari 16 kabupaten/kota.

Ajang ini memiliki peran strategis sebagai wadah pembinaan generasi muda sekaligus mencari atlet berpotensi untuk mewakili Jawa Timur hingga nasional.

Kabupaten Banyuwangi dengan bangga menjadi tuan rumah perdana Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tarung Bebas Piala Dansat Brimob Polda Jawa Timur 2025 yang berjalan selama dua hari penuh, Sabtu–Minggu, 1-2 November 2025, di Auditorium Balai Latihan Kerja (BLK) Muncar.

Gelaran ini diikuti 135 petarung dari 16 kabupaten dan kota di seluruh Jawa Timur, menandai babak baru dalam pengembangan olahraga bela diri di Bumi Blambangan.

Acara dibuka langsung oleh Kasubbagminops Satbrimob Polda Jatim, Kompol Arsono Suhandi, yang menyampaikan apresiasi atas antusiasme tinggi peserta dan dukungan berbagai elemen masyarakat.

“Kejurda ini bukan sekadar kompetisi, tapi bagian dari strategi pembinaan sumber daya manusia yang tangguh dan berkarakter,” ujarnya.

Ketua Panitia Kejurda, Desi Prakasiwi, menegaskan bahwa kompetisi ini dirancang sebagai sarana pembinaan dan penyaluran energi positif generasi muda untuk mengarahkan potensi mereka ke aktivitas yang lebih konstruktif.

“Tarung bebas identik dengan olahraga yang menuntut kedisiplinan dan strategi. Kami ingin agar kegiatan ini bisa menjadi alternatif positif menggantikan kegiatan negatif seperti tarung liar dan tawuran yang biasa terjadi di kalangan pemuda,” kata Desi.

“Melalui Kejurda, kami berharap para atlet bisa berkembang secara teknis dan mental agar memiliki masa depan cerah melalui jalur olahraga,” tambahnya.

Momen Kejurda juga bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Korps Brimob Polri, yang kental dengan semangat pengabdian dan profesionalisme.

Komandan Kompi 4 Yon B Pelopor Satbrimob Polda Jatim, AKP Rizki Bimo Anggoro, menekankan bahwa ajang ini merupakan wahana penting untuk mencari bibit atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama Jawa Timur di kancah nasional.

“Keberadaan Kejurda ini juga sebagai proses seleksi awal atlet untuk mengikuti kompetisi lebih tinggi, termasuk ke tingkat nasional bahkan internasional,” katanya.

“Kami berharap dari sini akan lahir petarung-petarung bermental juara yang siap membawa nama baik daerah,” tambah Rizki.

Dukungan terhadap suksesnya acara juga datang dari Dansat Brimob Kombes Suryo Sudarmadi, para sponsor lokal dan nasional, serta unsur forkopimda dan forkopimka Banyuwangi yang berperan aktif dalam penyelenggaraan dan pelayanan teknis acara.

Di sisi pertandingan, laga yang paling memukau perhatian adalah pertarungan Bripda Ardi Purwo Saputro, petarung dari Brimob di kategori Senior A kelas 69 kilogram.

Ardi berhasil menunjukkan teknik menyerang yang matang dan permainan cepat yang membuatnya menang di partai kelima.

“Menjadi anggota Brimob menambah motivasi saya untuk tampil maksimal. Saya pastikan target utama saya adalah juara satu, dan saya akan terus berlatih meningkatkan stamina dan teknik agar mampu bersaing dengan lawan-lawannya,” kata Ardi penuh optimisme.

Selain itu, peserta dari berbagai daerah menunjukkan kualitas yang tidak kalah hebat, menjadikan Kejurda ini salah satu ajang yang sangat dinanti dalam kalender olahraga bela diri Jawa Timur. Tidak hanya naik podium, para petarung juga menjalin persahabatan dan sportivitas yang kokoh, menjadi modal sosial yang bernilai untuk pembinaan generasi muda.

Kejurda Tarung Bebas Piala Dansat Brimob 2025 di Banyuwangi ini menjadi contoh nyata bagaimana olahraga dapat menjadi media pembinaan karakter dan pembangunan mental yang kuat bagi para pemuda.

Melalui kegiatan ini, bukan hanya kemenangan dan prestasi yang dicari, tetapi juga nilai-nilai kedisiplinan, kerja keras, dan kebersamaan yang menjadi bekal utama menghadapi tantangan masa depan.

Seruan motivasi untuk para atlet muda adalah untuk terus mengasah kemampuan, menjaga mental positif, dan berkomitmen pada proses latihan yang disiplin. Jangan cepat puas dengan pencapaian sementara, karena puncak prestasi hanya diraih dengan konsistensi dan semangat pantang menyerah.

Semoga kehadiran Kejurda ini bisa membuka lebih banyak peluang bagi para atlet muda di Jawa Timur untuk berkembang dan berkiprah di kancah nasional bahkan internasional, sekaligus menjaga semangat olahraga yang sehat dan membangun masyarakat yang positif.*Imam Kusnin Ahmad*