KHR. Ismail Ketua PWI LS Surabaya Komentari Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf Bersholawat di Dies ke 65 dan Lustrum XIII ITS . Lebih Baik Mengundang Ulama Pribumi

 

Surabaya-menaramadinah.com-Kegiatan Keagamaan Institut Teknologi Sepuluh  November (ITS) Surabaya mengundang Habib Syekh Abdul Qodir Jaelani pada Kamis, 30 Oktober 2025 pukul 18.30 wib  mendapat sorotan dan tanggapan dari sejumlah warga NU.

 

 

Salah satunya ditanggapi oleh KHR. Ismail Ketua Perjuangan Walisongo Laskar Sabilillah (PWI LS) Surabaya dengan  argumentasi.

Beliaunya, menyatakan, ITS mengundang Habib Syekh Bersholawat diacara Dies Natalis ke 65 dan Lustrum XIII di Graha Sepuluh November tidak tepat.  Karena tidak mendatangkan Barokah. Mengingat  beliau itu orangnya angkuh /sombong dan Kontroversial. Juga menyatakan Habib Rezik Gurune NU.

“Lebih baik mengundang Ulama Pribumi yang Ke Ulama annya tidak diragukan. Masih banyak ulama ulama NU yang bisa bersholawat,” ujar KHR. Ismail.

Alasan lain menurut KHR. Ismail, sangat kurang sekali manfaatnya mengundang Habib Syekh. Mengingat Gubernur Jatim tidak mengundang diacara  HUT Ke 80 Provinsi Jatim. Ini ITS Malah ngundang Habib Syekh.

Selain itu, kata KHR Ismail,  Sholawatnya sekedar hura – hura. Kurang memberikan Makna yang Mendalam. Tapi kalau ulama pribumi. Dipastikan punya nilai nilai ajaran Islam.

“Alasan lain. Saya kira ITS mengundang Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf. Akibat  di ITS Dewan mahasiswanya banyak HTI nya. Oleh karena itu digelar di Graha ITS. Bukan di Masjid Manarul Ilmi ITS,”tegasnya.

 

Husnu Mufid