
By : Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelsutan ITS.
Judul artikel ini adalah pepatah jawa yang bersumber dari kalimat “مثقال ذرة خيرا يراه” . Kalimat ini adalah bagian dari ayat dalam Al-Qur’an, yaitu Surat Az-Zalzalah (QS 99:7-8) yang lengkalnya berbunyi:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” Ayat ini menekankan bahwa setiap perbuatan, baik itu kebaikan atau kejahatan, sekecil apapun, akan mendapatkan balasan yang sesuai.
Artikel ini mengkritisi kata kecil untuk perkara yang baik dan perkara yang buruk itu berbeda. Perkara sekecil apapun bila baik maka memiliki penamaan tersendiri yakni kebaikan (bahasa jawa “becik”) beraroma keindahan. Begitu kebalikan apabila itu perkara buruk, maka memiliki nama keburukan (bahasa jawa olo) berbau kejelekan.
Bentuk penampakannya juga memiliki penamaan yang berbeda. Apabila yang muncul adalah kebaikan, maka penampakannya menyenangkan yang membuat orang melihat itu ada kesan menjadi sesuatu yang selalu dicari orang, ‘ketitik’ yang terperhatikan. Beda halnya dengan keburukan, memberikan kesan untuk sesuatu yang bermuatan cela atau aib, ‘ketoro’ menjadi kesan pembeberan keburukan atau aib.
Alhasil, mari kita hati-hati dalam berbuat. Sekecil apapun kebaikan yang kita bisa lakukan tidak akan ada kata mubadzir. Demikian pula sebaliknya, sekecil apapun keburukan jangan sampai kita lakukan. Apabila terlanjur terlakukan, mari kita segera bertaubat secepatnya.
Sebesar dan setinggi apapun yang namanya gunung, itu bisa tersusun dari bongkahan, gragalan, kerikil, pasir, bahkan debu. Debu kebaikan bila kita tumpuk setiap saat, maka bukan tidak mungkin akan menjadi tumpukan atau deposit kebaikan yang membawa kita untuk memperoleh ridlo Allah SWT dan surgaNya. Setiap saat bila kita bisa bersyukur lantaran bisa bernafas dengan oksigen yang tidak perlu membeli, juga kesehatan badan yang merasakan segarnya bernafas dengan disertai keimanan serta ketaqwaan. MasyaAllah hal ini sungguh luar biasa besarnya.
Demikian sebaliknya apabila dosa kecil sering terlakukan dan tidak rajin ditobati, maka bukan tidak mungkin akan berubah menjadi dosa besar na’udzu billah min dzalik aamiin.
Semoga manfaat barokah slamet aamiin.
🤲🤲🤲
Surabaya,
9 Robiul Akhir 1447
atau
16 Oktober 2025
m.mustain
