
*Akaha Taufan Aminudin*
Di ufuk timur, matahari kembali menyala,
membawa cahaya dari sejarah bangsa,
di tanah yang pernah diguncang derita,
Pancasila tegak, tak tergoyahkan badai luka.
Bukan sekadar lima sila terukir di batu,
ia adalah nadi dalam darah rakyat satu,
denyutnya mengalir di sawah dan kota,
dari ujung timur Papua sampai Sabang di barat sana.
Kesaktian itu bukan mantra gaib semata,
tetapi kebersamaan yang dirajut setia,
ketika rakyat memilih berdiri bersama,
menolak perpecahan, menegakkan merdeka.
Tahun 2025 kita bersaksi kembali,
bahwa persatuan tak lapuk digerus hari,
bahwa keadilan tak boleh tergadai,
bahwa kemanusiaan selalu kita rawat sampai akhir nanti.
Pancasila—
kau cahaya dalam gelap politik yang berliku,
kau jembatan emas menyeberang jurang curiga,
kau perisai teguh di tengah badai dunia.
Hari ini,
kami putra-putri Indonesia bersumpah sekali lagi,
kesaktianmu bukan sekadar kenangan,
tapi arah langkah menuju masa depan.
“Puisi Kesaksian
Kesaktian Pancasila”
Rabu Legi 1 Oktober 2025
Akaha Taufan Aminudin
SATUPENA JAWA TIMUR
#SatuPenaJawaTimur #HP3NKreatifBatu #KotaBatuLiterasiSastra #PuisiUntukRakyat #SastraSebagaiPengadilan
