
GRESIK–Ribuan alumni putri Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Grerik, dari berbagai daerah hadir dalam Puncak Haul ke-13 Almarhumah Ibu Nyai Hj Ainiyah Yusuf, istri dari almaghfurlah KH Masbuhin Faqih, Minggu (14/9/2025).
Acara yang berlangsung di Darun Nadwah Rushaifah Mambaus Sholihin ini berjalan khidmat dengan rangkaian doa, sholawat, hingga tausiyah.
Acara haul yang digelar Himpunan Alumni Putri Mambaus Sholihin menjadi momentum mempererat ikatan batin alumni dengan pesantren.
Para peserta datang dari berbagai daerah, mulai Tuban, Bojonegoro, Sidoarjo, Gresik,dan lainnya.
Kehadiran ribuan jamaah perempuan ini menandai betapa kuatnya pengaruh spiritual dan pendidikan Bu Nyai Ainiyah terhadap generasi santri putri.
Dewan Mustahsyar Himpunan Alumni Putri, Ning Hj.Musyafaah, mengucapkan syukur atas antusiasme jamaah. Menurutnya, haul ini bukan sekadar peringatan, melainkan sarana untuk meneladani keteguhan Bu Nyai Ainiyah.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa bersama-sama ngalap barokah dari para guru, khususnya dari Bu Nyai Ainiyah. Ini adalah kenikmatan besar yang harus kita syukuri, tidak hanya di lisan, tapi juga dalam hati serta diwujudkan dalam amal baik,” ujar Ning Hj.Musyafaah.
Menurut Ning Musyafaah, hingga menjelang wafatnya pada bulan Rabiul Awal, Bu Nyai Ainiyah tetap istiqomah membaca Al-Qur’an dan wirid Burdah setiap hari.
“Wirid Burdah ini menjadi salah satu amalan utama beliau. Haul ini bukan sekadar mengenang, tapi juga sarana mengambil teladan dari istiqomah beliau,” tambah Ning Musyafaah.
Ia juga menyinggung banyak tokoh hebat wafat di bulan Rabiul Awal, seperti KH Usman Al-Ishaqi dari Surabaya dan KH Hamid Pasuruan.
“Haul ini menjadi upaya kita untuk ngalap barokah sekaligus meneladani akhlak mulia yang senantiasa diistiqomahi ibuk. Ditaruh di hati, diucapkan dengan lisan, dan diaplikasikan lewat amal baik,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Alumni Putri, Ning H Hilaliyah, menyampaikan bahwa haul kali ini juga dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Acara ini menjadi ikhtiar bersama untuk menambah ilmu, memperkuat ikatan rohani dengan para guru, serta mengharap keberkahan hidup,” jelasnya.
Puncak Haul Bu Nyai Ainiyah di Mambaus Sholihin Gresik, turut dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Ning Jazilah Annahdliyah bersama suaminya KH Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar), putra pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, KH Nurul Huda Jazuli.
Dalam tausiyahnya, Gus Kautsar menekankan betapa besar peran seorang ibu dalam membentuk karakter generasi bangsa.
“Banyak tokoh besar lahir dari didikan ibu-ibu hebat. Bahkan tidak sedikit janda yang berhasil mengantarkan anak-anaknya tuntas pendidikan, sementara seorang ayah kadang merasa berat mengurus satu anak ketika ditinggal istri. Ini bukti bahwa jasa ibu sungguh luar biasa,” pungkasnya.*Imam Kusnin Ahmad*
