Ketua LP Maarif Jatim apresiasi Industri tenun SMK Wahas Parengan Lamongan

Lamongan (menaramedinah.com)-Hari ini Pengurus Cabang LP Maarif NU se-Jawa Timur berkumpul di SMK Wachid Hasjim Parengan, Maduran, Babat, Lamongan dalam rangka Rapat Koordinasi. Menjelang acara pembukaan, Pengurus LP Maarif Jatim sempat meninjau alat-alat produksi tenun milik SMK Wahas. Tiap satu unit alat tenun, bisa memproduksi satu hingga dua sarung, tas, baju dll. Para pekerja tenun berasal dari alumni dan wali murid SMK Wahas. Para pekerja tenun digaji secara profesional, tiap satu produk digaji Rp 35.000.

Tampak Rektor Unisma Prof Maskuri Bakri, Ketua PW LP Maarif KH Noor Shadiq Askandar dan Pengurus LP Maarif Jatim Firman Syah Ali sangat antusias meninjau tempat produksi tersebut bahkan kemudian membeli beberapa potong sarung bertulisan PW LP Maarif Jawa Timur.

“Tenun itu sekarang sudah langka, padahal khas indonesia, oleh karena itu kami sampaikan terima kasih karena masih ada lembaga pendidikan yang peduli mengembangkan produk tenun, jangan lupa tingkatkan kualitasnya, jangan mau kalah dengan produk-produk modern”, tutur Ketua LP Maarif Jatim KH Noor Shadiq Askandar.

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang ada di lingkungan SMK Wahas berjumlah 24 unit. Para pekerja direkrut dari kalangan alumni dan wali murid, karena wali murid SMK Wahas kebanyakan memang punya keterampilan tenun.

Tahun 2017 lalu, Kepala Sekolah SMK Wahas, Ahmad Zuhdi, menghimpun para Wali Murid dan sejak saat itulah SMK Wahas memulai Home Industry Tenun Ikat. Di Tokopedia terkenal dengan nama Sarung Tenun SMK Wachid Hasjim Maduran.

Sementara itu Pengurus Harian LP Maarif NU Jatim Firman Syah Ali yang juga terkenal sebagai Cak Firman mengaku sangat terinspirasi dengan industri tenun SMK Wahas. Bakal Calon Walikota Surabaya ini berkata “Pesantren Tsaqofah Islamiyah ini termasuk pesantren NU yang inovatif, ya memang harus begitu pesantren NU ke depan, jangan hanya pintar berinovasi dalam amal ritual tapi juga pandai berinovasi dalam amal sosial, contohnya di SMK Wahas ini”.

“Keren, kepala sekolahnya masih muda dan banyak inovasi”, pungkas Keponakan Menkopolhukam Mahfud MD ini. Husnu Mufid