MUI KAB GOWA DINILAI GEGABAH FATWAKAN SESAT : INILAH BANTAHAN SANTRI SENIOR TLAH 25 TAHUN BELAJAR DI THARIQOH TAJUL KHOLWATIYAH SYECH YUSUF GOWA.

Gowa Sulawesi Selatan-menaramadinah.com-Sejumlah tudingan miring yang ditujukan kepada Thariqoh Tajul Kholwatiyah Syech Yusuf Gowa Pimpinan Mahaguru Andi Malakuti Petta Puang Karaeng La’lang kini dibantah habis oleh para Santri Senior Thariqoh ini. Tudingan dan fitnah tersebut bermula dari Fatwa Ketua MUI Kab Gowa yang salah satu ktnya menyatakan Thariqoh Tajul Kholwatiyah Syech Yusuf Gowa adalah Sesat dan Menyesatkan. Fatwa MUI yang debatable tersebut oleh Ketua MUI dijadikan bahan pelaporan ke Polisi Resort Gowa atas dugaan Penistaan Agama oleh pimpinan Thariqoh Tajul Kholwatiyah. Kekusutan bermula dari sini”, kata Santri tersebut.

Kenapa Ketua MUI Kab Gowa terlalu gegabah memvonis sesat, sedangkan duduk persoalan yang dijadikan alasan pembuatan keputusan tersebut belum pernah dibahas dalam forum dialogis antar semua pihak. Kholifah Ustadz Anwar Syam yang mengaku telah 25 tahun berguru pada Mursyid Thariqoh ini menerangkan, tidak ada hal yang sesat disini. Semuanya baik dan normal, sebagaimana ajaran fiqih, sesuai AlQuran dan Hadist. Kalau toh ada ajaran yang menyimpang dan sesat, maka Kamilah yang pertama kali akan keluar dari Jamaah Thariqot Tajul Kholwatiyah warisan Pejuang Sufi Asal Sulawesi, Tuanta Salamaka Syech Yusuf Alkholwaty AlMajassy yang tersohor se dunia ini.
Tudingan tudingan miring oleh Aparat Polres Gowa yang dialamatkan kepada Pimpinan Thariqoh Tajul Kholwatiyah ini diantaranya, penistaan Agama, Pencucian Uang, Penjualan Kartu Masuk Sorga, dan sejumlah tudingan yang terkesan sekali dipaksakan” katanya. Makanya kami selaku Santri asli yang tlah 25 tahun belajar disini melakukan counter balik, atas segala pemberitaan bohong, tudingan keji, dan fitnah tak berdasar tersebut. Dimana coba letak Nusra dan sesatnya Ajaran ini.

Thariqoh adalah ajaran kesufian, yang mengajari murid muridnya untuk bisa menjaga kesucian wujud, lahir batas, rahasia dan nyawa. Semua ada pelajarannya, ada tahapannya. Makanya gegabah sekali kalau ilmu syariat menghakimi faham HAQIQAT dan Makrifat Sama halnya pendidikan sekolah, ada tingkat TK, SD, SMP , SMA, S1, S2 dan S3 atau Profesor. Kami Thariqoh dituduh menjual Kartu ke Sorga. Ini fitnah, hoax dan keliru. Itu Kartu Tanda Anggota Thariqoh yang tertera jelas Nomor Registrasi nya, Nama dan Alamat santri lengkapi simbul” tulisan Arab tv sebagai Identitas Kelompok Keagamaan, bukan bisnis bukan politik praktis . Tidak ada paksaan , bila mampu membayar ganti bea cetak sekira lima sampai sepuluh ribu rupiah. Bagi yang tak mampu digratiskan”, terangnya. Jadi uang siapa yang dicuci, Mahaguru atau Syech Mursyid kami bukan seorang Pencuri , bukan Pejabat Negara, hanya seorang guru Mursyid yang sehari harinya berdzikir La Ilaha Illallohu”, Muhammadurrosulullohi” sambil mengajarkan ilmu agama , ilmu berdzikir yang benar . Lalu salahnya dimana, sampai kalian tega menuduh keji dengan pasal Penistaan agama. Al-Qur’anya sama, Rukun Iskamnya lima, Rukun Imannya enam , Sholad Wajibnya 5 x sehari semalam, bahkan diajarkan anakan Dzikir Akbar ” La ilaha Illallohu ” seusai sholat Isya’ dan sholat sholat sunah lainnya. Secara syariat , di dalam ajaran Thariqoh ini justru lebih lengkap mulai dari tatacara bersuci atau Thoharoh, Berwudzu, Beristinja’ hingga tatacara sholat lengkap dengan sarab rukunnya. Pelajaran dalam Thariqoh lengkap lengkap karena meliputi pengertian syariat ( fiqih) dan haqiqotnya setiap amalan. Memang banyak pelajaran rahasia ( eksklusif) sehingga agak repot jika diterima awam yang belum masuk dalam Thariqoh ( berbaiat ) “, katanya .Makanya sekali terlalu gegabah MUI Kab Gowa memfatwakan sesat. Menurut Kholifah Ust. Anwar Syam , MUI baik Pusat maupun MUI Daerah itu baik semua, kami hormati itu. Namun ini ada oknum MUI Kab Gowa yang diindikasikan ” bermain” dgn aroma yang kurang sedap” katanya ketika orasi Unjuk Rasa di Mallres Gowa Jumat siang kemarin. Pihaknya selaku wakil Jamaah Thariqoh Tajul Kholwatiyah Syech Yusuf Gowa mengajak pihak MUI Kab Gowa duduk satu meja, sejajar seirama, saling berTabayyun sebelum menyatakan keputusannya. Jangan sampai terjadi bentrokan horisontal antar umat Islam, gara gara vonus sesat yang gegabah itu. Sementara itu seorang Aktifis LSM HAM Indonesia Petta Puang La Ode AlFa’an yang juga santri Tajul Kholwatiyah berjanji, akan serius mengawal perkara yang dikelola Polres Gowa ini. Jangan sampai ada manipulasi kesaksian dan oenangangannta harus fair,btransparan bebas dari kepentingan politik atau campur tangan asing. Ini menyedihkan, kenapa ajaran Syech Yusuf Alkholwaty Almakassary yang kesohor ratusan tahun silam kini dipersoalkan. Jangan sampai ini konspirasi kepentingan politik yang ingin memecah belah umat beragama di Indonesia.Kami akan tindak lanjuti sampai pusat, Mabes Polri “,tegas Pejuang Hak Azasi Manusia ini. Kedua tokoh ini ( Kholifah Anwar Syam dan La Ode AlFa’an ) berharap adanya Penangguhan Penahanan tersangka bagi tersangka ( MH alias KL) lalu mendudukkan semua pihak, MUI sebagai Pelapor dan Pimpinan Thariqoh Tajul Kholwatiyah serta unsur Pemerintah Daerah lainnya, agar menggelar Dialog Tabayyun secara terbuka sehingga tercapai win win solusion bagi semua pihak. Jika tidak ada hasil yang baik, sebagaimana dijanjikan petinggi Polres Gowab( diwakili Waka Polres Gowa) saat negosisasi disela Unjuk Rasa kemarin , maka dikhawatirkan terjadi gelombang protes dan unjuk rasa yang lebih besar lagi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Janji solusi tertunda tersebut disampaikan Waka Polres Gowa dihadapan Keluarga Pimpinan Thariqoh Tajul Kholwatiyah, Tim Pengacara tersangka dan Ketua LSM GMBI Distrik Makassar. Menurut sumber resmi , Kapolres Gowa AKBP Sinto Silitonga segera diganti Kapolres yang baru, Sertijab akan dilakukan Senin lusa di Mako Polres Gowa. Akankah pergantian Kapolres Gowa yang baru mampu memberikan solusi tercepat, terbaik , terbijak dalam menyelesaikan kasus pelaporan dugaan/ sangkaan penistaan agama ini? Semoga.
( Tim/SH/ MenaraMadinah)