BISNIS OFFLINE DITENGAH DIGITAL MARKETING MASIH RELEVANT BERIKUT ULASANNYA.

 

Penulis: Ian Gusti J.L.G. mahasiswa magister manajemen Universitas Islam Malang (UNISMA)
gmail: @galang.putra.singgalang@gmail.com.

 

Di era transisi industri 4.0 ke industri 5.0 bisnis offline di masyarakat bergeser dan bertransformasi menjadi bisnis online. Hari ini, di kenal dengan digital marketing. Digital marketing berfokus pada pemasaran produk yang menggunakan bantuan media online seperti; SEO, artikel persuasif, aplikasi, dan platform media sosial .

Dari pandangan ketler dan amstrong 2012, Digital Marketing adalah as the process of the companies to create value for customers and build strong relationships between them and the result as the achievement, “pemasaran sebagai proses di mana perusahaan menciptakan value bagi pelanggan dan membangun hubungan kuat dengan pelanggan sebagai imbalan dengan jalan media sosial” (Kotler dan Amstrong 2012).

Didalam digital marketing, hubungan kuat antar pedagang dan pelanggan bisa di identifikasi dengan adanya repeat order (pembelian berulang)

Agar pembelian berulang dari pelanggan (konsumen). Untuk itu pedagang bisa menggunakan trik seperti; diskon di hari sakti (jum’at, sabtu, minggu), konten entertain untuk mengkombinasi konten jualan agar konsumen tidak risih dan merasa dijuali, promo diskon di tanggal kembar dan pemberian reward Ketika sudah membeli produk berulang dalam hitungan 10x. bentuk softskill yang harus dimiliki penjual kepada konsumen dalam membangun kedekatan dengan pelanggan juga dapat menggunakan variable sakti berupa; cepat, tepat dan mudah didapat.

Kolaborasi antara digital marketing dan tradisional marketing pun perlu diterapkan. Pasalnya, pendekatan persuasive lebih berharga Ketika penjual dan pembeli bertatap muka. Sebagai contoh, penjual A memiliki kedai kopik di daerah X, kebetulan pelanggan adalah teman dari A dan tempat tinggalnya dekat dengan kedai A, Ketika ingin belanja kopi di kedai A yang mengajak pelanggan untuk membeli produk bukanlah karna produk atau nama brandnya melainkan disebabkan karna penjual A memiliki hubungan pertemanan dengan pelanggan A.

Prinsip kolaborasi yang harus dilakukan oleh penjual A adalah targeting wilayah pelanggan di area penjualan A dan menggunakan digital marketing untuk brand image dan membuka pasar baru di luar wilayah yang sudah dibatasi tadi. Meskipun demikian, pelanggan yang ingin membeli produk kopi di wilayah A pun juga dapat memesan melalui platform media social seperti; wa, IG, youtube, dan sejenisnya.

Bisnis online dan offline hari ini masih sangat relevant. Keduanya merupakan metode yang digunakan untuk menjual barang produksi kepada pelanggan. Metode online dan offline pada dasarnya hanyalah alat untuk menjual. apapun metode yang digunakan oleh produsen, yang menjadi fokus produsen adalah target penjualan yang terpenuhi.

Sumber : Amstrong, Garry & Kotler. (2012). principle of marketing. edisi 14, Global Edition. Pearson Education
Damian, R and Calvin J, K. (2009). understanding Digital Marketing: Marketing Strategies for Engaging the Digital. VOL.10 NO.4 PP 383–387. Palgrave macmillan
Farida, N. (2012). Pengaruh Nilai Pelanggan Dan Hambatan Berpindah Terhadap Loyalitas Pelanggan Serta Implikasi Pada Perpindahan Merek Studi Pada Mahasiswa FISIP Undip Semarang Pengguna Kartu Prabayar IM3 PT, Indosat Tbk.. Jurnal Administrasi Bisnis, 1(1) 55-64