Masjid Roudlatul Muchlisin menjadi Ikon.Wisata Religi di Jember.

Jember-Menara Madinah.com -Sebagai salah satu ikon wisata reliji di Jawa Timur, khususnya di Jember, keberadaan masjid Roudhotul Muchlisin terus menarik perhatian masyarakat. Sejak diresmikan pertengahan Mei 2017 lalu, pengunjung yang datang ke masjid di Jl. Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates, ini kian meningkat.

Saat bulan puasa, kunjungan wisatawan atau warga tidak pernah sepi. Bahkan pihak takmir menyediakan menu nasi kotak untuk berbuka puasa yang jumlahnya lebih dari ratusan.

Masjid Roudhotul Muchlisin menarik perhatian masyarakat karena bangunannya lain dari masjid yang ada di Jember. Bangunan masjid ini megah dan terkesan futuristik. Apalagi desain masjid mirip dengan masjid yang ada di negara Turki. Dindingnya didominasi warna Kuning dan Jingga. Pilarnya dihiasi ornament layaknya istana.

Tidak hanya itu, persis di depan pintu masuk masjid juga terdapat air mancur berhiaskan lampu warna–warni. Jika malam, masjid ini semakin menunjukkan pesonanya. Tak heran jika kemudian banyak pengunjun yang berswafoto di lingkungan masjid dengan luas sekitar 2.000 meter persegi itu.

“Paling ramai sore sampai malam, terutama menjelang akhir pekan, Jumat malam dan Sabtu malam,” kata salah seorang satpam masjid, Ainurrofiq kepada Menara Madinah.com, Sabtu (24/4/2021)

Jika hari-hari biasa, menurut Ainurrofiq, jumlah pengunjung 20 sampai 30 mobil. Namun untuk sepeda motor sampai 75 unit.

Sedangkan untuk Jumat dan Sabtu, jumlah pengunjung bisa lebih dari 50 mobil. Bahkan halaman masjid sering tidak mencukupi untuk parkir kendaraan, sehingga ada yang parkir di tepi jalan raya.

“Jadi kalau sudah menutup gerbang, itu kemungkinan sudah lebih dari 50 mobil. Parkirnya sudah sampai di jalan. Kita sudah kerjasama dengan Satlantas. Untuk masjid itu nggak apa-apa, karena kenaikan itu kan insidental,” terang Ainurrofiq.

Apakah semua yang datang memang untuk beribadah? “Ya sebagian besar memang untuk beribadah. Sekitar 85 persen-lah, sisanya ya beristirahat dan selfie (swafoto). Bahkan tidak sedikit juga yang datang ini non-muslim. Biasanya mereka ambil foto masjid dan selfie,” terang Ainurrofiq.

Keberadaan pengunjung yang sekadar untuk berswafoto ini juga membuat petugas satpam harus bisa memberi arahan. Sebab ada beberapa di antaranya yang harus menyesuaikan dengan reliji masjid sebagai tempat ibadah. (Sta)