
Lombok-menaramadinah.com-Perjalanan menuju Kampung Sade di Lombok Tengah menjadi pengalaman yang berkesan dan penuh makna. Kampung adat suku Sasak ini terletak tidak jauh dari jalur utama menuju kawasan wisata Kuta Mandalika.
Setibanya di lokasi, suasana tradisional langsung terasa kuat. Deretan rumah adat beratap alang-alang, jalan setapak dari tanah, serta lingkungan yang bersih menghadirkan nuansa kehidupan masa lampau yang masih terjaga hingga kini.
Kami disambut dengan keramahan masyarakat setempat yang dengan terbuka menerima kehadiran para pengunjung. Seorang pemandu lokal kemudian mengajak kami berkeliling kampung sambil menjelaskan sejarah Kampung Sade serta kehidupan sosial masyarakat Sasak. Di Kampung Sade ada 150 rumah yang semuanya terdiri dari 750 jiwa.
Rumah-rumah adat yang disebut bale dibangun dari bahan alami seperti bambu, kayu, dan tanah liat. Salah satu keunikan yang menarik perhatian adalah lantai rumah yang secara tradisional dibersihkan menggunakan campuran tanah dan kotoran kerbau. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan dipercaya mampu menjaga kekuatan lantai sekaligus mengusir serangga.
Perjalanan berlanjut dengan menyaksikan aktivitas para perempuan Kampung Sade yang sedang menenun kain songket khas Sasak. Proses menenun dilakukan secara manual menggunakan alat tradisional sederhana. Setiap helai benang ditata dengan penuh ketelitian dan kesabaran. Kain tenun tersebut tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam sebagai simbol identitas dan kehormatan perempuan Sasak.
Selain kerajinan tenun, kami juga mendapatkan penjelasan mengenai adat istiadat masyarakat setempat, salah satunya tradisi Merariq atau kawin lari. Tradisi ini merupakan bagian penting dari sistem pernikahan suku Sasak yang sarat dengan nilai tanggung jawab, musyawarah keluarga, dan penghormatan terhadap adat. Penjelasan tersebut menambah wawasan kami tentang kekayaan budaya lokal yang masih dijaga dengan kuat.
Selama berada di Kampung Sade, kami merasakan suasana kehidupan masyarakat yang sederhana, rukun, dan penuh kebersamaan. Meskipun kini Kampung Sade menjadi tujuan wisata, masyarakatnya tetap berusaha mempertahankan nilai-nilai tradisional di tengah pengaruh modernisasi. Hal ini terlihat dari cara mereka menjaga rumah adat, melestarikan tradisi, serta mendidik generasi muda untuk tetap menghormati warisan leluhur.
Kunjungan ke Kampung Sade Sasak Lombok memberikan pengalaman yang tidak hanya bersifat rekreatif, tetapi juga edukatif. Perjalanan ini menumbuhkan rasa kagum sekaligus kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya bangsa.
Kampung Sade menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan perkembangan zaman dapat berjalan berdampingan apabila dijaga dengan kesadaran dan komitmen bersama.
Laporan : Sujaya
dari Lombok Tengah
25/12/2025
