
BLITAR–Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sosial (FIPS), Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar menggelar English Camp 2025 di De Karanganjar Koffieplantage, Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, pada 16–17 Desember 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kompetensi berbahasa Inggris sekaligus membangun karakter dan kepercayaan diri mahasiswa.
English Camp dirancang sebagai ruang belajar di luar kelas yang menekankan pengalaman langsung (experiential learning).
Melalui pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya mempelajari struktur bahasa, tetapi juga menggunakannya dalam konteks komunikasi nyata, kolaborasi tim, dan ekspresi diri.
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Dr. Bagus Waluyo, M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi pembelajaran aktif yang selaras dengan tuntutan pendidikan tinggi.
“Kami ingin mahasiswa memiliki keberanian dan kesiapan menggunakan bahasa Inggris secara praktis. English Camp menjadi wahana untuk mengintegrasikan kemampuan bahasa, karakter, dan soft skills dalam satu rangkaian pembelajaran,” ujar Bagus Waluyo.
Pada hari pertama, peserta mengikuti sesi Cross Cultural Understanding (CCU) yang menghadirkan penutur asli dari Inggris, tepatnya dari Norfolk, United Kingdom. Interaksi dengan native speaker memberikan pengalaman autentik dalam memahami pelafalan, intonasi, serta aspek budaya yang melekat dalam penggunaan bahasa Inggris. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi English Motivation untuk menumbuhkan sikap positif dan rasa percaya diri peserta.
Pembelajaran dilanjutkan pada malam hari melalui English Camp On Stage.
Dalam sesi ini, mahasiswa menampilkan berbagai kreativitas dengan bahasa Inggris sebagai medium utama. Kegiatan ini menjadi sarana penguatan kemampuan berbicara di depan umum sekaligus melatih keberanian berekspresi. Malam hari juga diisi dengan refleksi diri dan kegiatan kebersamaan yang mendukung pembentukan karakter.
Hari kedua difokuskan pada penguatan kolaborasi melalui senam pagi, outbond, dan permainan edukatif. Seluruh aktivitas dirancang untuk melatih komunikasi efektif, kepemimpinan, serta kerja sama tim dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan.
“Melalui kegiatan kolaboratif, mahasiswa belajar bahwa bahasa berfungsi sebagai alat interaksi dan pemecahan masalah bersama. Ini merupakan kompetensi penting bagi calon pendidik bahasa Inggris,” tambah Bagus Waluyo.
Melalui English Camp 2025, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNU Blitar menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran inovatif yang berorientasi pada pengalaman dan pengembangan karakter. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan minat belajar bahasa Inggris serta membekali mahasiswa dengan kompetensi akademik dan soft skills yang relevan dengan kebutuhan pendidikan dan dunia kerja.*Imam Kusnin Ahmad*
